Pengertian Klaster Industri
Klaster merupakan sekumpulan perusahan dan lembaga-lembaga terkait di bidang tertentu yang berdekatan secara geografis dan saling terkait karena kebersamaan (Porter, 1990)
Menurut Michael Porter (1998) klaster ndustri adalah pengelompokkan perusahaan sejenis yang bekerja saling melengkapi dan saling memperkuat terbukti memiliki daya saing yang tinggi. Kelompok industry dengan  focal/core industry  yang saling berhubungan secara intensif dan membentuk partnership,  baik dengan supporting industry maupun  related industry (Disperindag, 2000).
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya Klaster Industri merupakan kelompok industry spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan (peningkatan) nilai tambah, baik melalui hubungan bisnis maupun nonbisnis serta bergantungan secara erat. Klaster Industri yang berkembang dan berdayasaing umumnya tidak terisolasi pada satu produk komoditas atau sektor saja.
Manfaat :
1. Meningkatkan keahlian pelaku ekonomi
2. Membangun infrastruktur professional, loyal, finansial dan jasa
3. Mampu merperkuat perekonomian lokal
4. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
5. Meningkatkan jaringan antar perusahaan
Adapun faktor pembentuk klaster antara lain jaringan dan kemitraan, dasar keahlian yang kuat, inovasi dan kapasitas riset pengembangan, adanya perusahaan besar, jiwa kewirausahaan dan infrastruktur fisik yang cukup memadai. Dalam sebuah kelompok klaster industri terdapat Pelaku industri dimana industri inti yang bergerak sedangkan industri-idustri pendukung seperti industri pemasokan bahan baku, industri pelengkap serta industri lanjutan dari industri inti. Adapun kunci strategi dari klaster antara lain mobilisasi, diagnosa, strategi kolaboratif, implementasi serta penilaian.
Dalam perkembangan kluster industri tentunya memiliki strategi dalam klaster industri sebagai berikut :
-Tahap embrio dimana klaster pada tahap awal perkembangan.
-Tahap tumbuh dimana klaster memiliki ruang untukperkembangan lebih lanjut
-Tahap dewasa dimana klaster mulai sulit untuk berkembang dan tumbuh
-Tahap menurun dimana klaster sudah mencapai puncak dan sedang mengalami penurunan.Tahapan-tahapan tersebut bersiklus secara terus menerus.
Dalam klaster industri terdapat pola dimana adanya keterkaitan diantaranya :
Contoh dari penerapan klaster industry seperti adanya industri tekstil dimana dalam suatu kawasan tersebut terdapat industry bahan baku kulit serta bahan baku lainnya. Tidak hanya industri bahan baku tetapi juga terdapat industri pengolahan dari bahan baku serta adanya tempat pemasaran. Dan hubungan diantara industri tersebut saling berkaitan.
Sumber :
Hasil rangkuman materi Klaster Industri oleh Bapak Ivan Agusta Farizkha S.T.,M.T.
http://mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS%20XXII/MI/26.%20Prosiding%20Nurul%20Hudaningsi-ok.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H