Mohon tunggu...
Viya Nuriyawati
Viya Nuriyawati Mohon Tunggu... Aktris - Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik. Universitas Jember

Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik. Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peran Perencanaan Wilayah Dalam Memanfaatkan Siklus dan Sumber Energi

10 Desember 2019   11:12 Diperbarui: 11 Desember 2019   14:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam tujuan pembangunan berkelanjutan yang memiliki 17 elemen yang dicapai diantaranya terdapat di point ke tujuh bahwasanya menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua. Tetapi justru ada beberapa permasalahan yang belum teratasi seperti halnya cadangan energy yang terus menerus menurun, infrastruktur energy yang lambat, harga energy terbarukan masih belum kompetitif serta subsidi yang belum tepat sasaran. 

Sebagai masyarakat yang akan menghadapi revolusi industry 4.O tentunya membutuhkan kesiapan dimana seluruh kegiatan akan mudah dikerjakan dengan kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat yang memiliki dampak positif seperti efektif dan efisiensi waktu. 

Tetapi juga memiliki dampak yang negatif pula dimana saat ini dapat dirasakan suhu di bumi semakin meningkat dimana dapat diakibatkan dari tingkah laku manusia sehingga kualitas lingkungan semakin menurun. Ditambah lagi pembangunan yang saat ini sedang gencar-gencarnya pembangunan baik untuk peningkatan perekonomian ataupun peningkatan kebutuhan masyarakat.

Degradasi lingkungan merupakan penurunan kualitas lingkungan akibat dari kegiatan pembangunan sehingga tidak berfungsinya komponen-komponen lingkungan secara baik. Adapun penyebab dari degradasi lingkungan seperti abrasi, erosi, populasi manusia, aktivitas industry. Dari penyebab tersebut yang mengakibatkan beberapa dampak seperti pemanasan global kurangnya ketersediaan air, terancamnya habitat hewan, sulitnya bercocok tanam. 

Dalam mengatasi hal tersebut agar dapat meminimalisir seperti perlu adanya penyediaan transportasi umum yang memadai agar masyarakat lebih memilih untuk pergi menggunakan transpotasi umum agar polusi yang dihasilkan dari kendaraan pribadi dapat di minimalkan seperti adanya pembangunan kereta api cepat. Adanya aturan setiap rumah terdapat RTH pribadi dan adanya pembangunan rumah susun untuk masyarakat yang pendapatan menengah kebawah agar tidak adanya permukiman yang kumuh di bantaran sungai, rel kereta dll. 

Perlu adanya aturan yang mengatur jarak antar rumah ataupun bangunan sehingga bangunan lainnya memiliki jalan masuknya sinar matahari dan udara agar mereka meminimalisir penggunaan listrik seperti penerangan dan pendingin ruangan. Apabila di suatu daerah memiliki potensi sumber daya alam untuk bahan energy alterntif maka dapat dimanfaatkan seperti adanya pembangunan kincir angin di wilayah yang kecepatan anginnya mampu menggerakkan kincir angin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun