Mohon tunggu...
Vivy Endang
Vivy Endang Mohon Tunggu... Guru - Khoirunnas Anfa'uhum Linnas

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Don't Jumawa terhadap Ilmu

6 April 2020   00:59 Diperbarui: 6 April 2020   02:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Manusia tak lebih dari sebuah titik tinta hitam

Kewajiban seorang muslim dan muslimah yakni membaca Al-Qur'an. Teruntuk kalian yang yang masih mulai dari awal, entah itu mulai belajar tajwidnya, memahami maknanya, memahami kandungan maknanya, ataupun yang lainnya. Tidak masalah gais, kamu sudah melakukan yang terbaik untuk menjemput bola J, pertahankan! Ketika kita mulai membaca, pastinya dalam benak kita pengen tau dong apa siih makna bacaan yang kita baca dari ayat tersebut. Selain itu apa sih kandungan dari ayat surat tersebut. Dalam kesempatan ini saya akan membahas sebuah kandungan ayat dari Surat Al-Kahfi ayat 109

Dalam ayat 109 tersebut mempunyai arti sebagai berikut

Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk(menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."

Dari terjemahan ayat tersebut bisa kita ketahui kandungan yang tersirat yakni

Seandainya saja lautan dimuka bumi ini kita jadikan sebagai tinta bagi pena dan kita gunakan untuk menulis semua kalaimat-kalimat Allah semua tentang tanda-tanda Kekuasaan Nya maka tidak akan pernah cukup untuk menulis hal tersebut sebelum selesai penulisan Nya.

Bahwasannya kita tahu dari hal tersebut sebanyak apapun ilmu yang kita dapat kan hingga saat ini tak lebih dari satu titik tinta hitam dari Kekuasaan Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun