b. Regulasi, emosi mempengaruhi informasi yang diseleksi anak-anak dari dunia persepsi dan perilaku yang mereka perlihatkan.
2. Perkembangan Temperamen
Merupakan salah satu dimensi psikologis yang berhubungan dengan aktivitas fisik emosional serta merespon. Secara sederhana, Golemon (1995) merumuskan temperamen sebago “the moods that typify our emotional life”
Dari beberapa definisi tersebut dapat dipahami bahwa temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respon emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir.
Dari hasil peenelitian in alexander Tomas & Stella Chess mengklasifikasikan temperamen atas tiga pola dasar :
a. Bayi yang bertemperamen sedang menunjukkan hati yang lebih positif , keteraturan fungsi tubuh, dan mudah beradaptasi dengan situasi yang baru.
b. Bayi yang bertemperamen tinggi memperlihatkan suasana hati yang negatif, fungsi-fungsi tubuh yang tidak teratur , dan stres dalam menghadapi situasi baru.
c. Bayi yang yang bertemperamen rendah memiliki tingkat aktivitas yang rendah dan secara relatif tidak dapat menyesuaikan diri dengan pengalaman baru, suka murung serta memperlihatan intensitas suasana hati yang rendah (Thomas & Chess, 1977).
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pengalaman 3 tahun pertama kehidupan meletakkan fondasi untuk perkembangan selanjutnya. Segi psikososialnya individu dapat melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan-tuntutan kehidupan, belajar bergaul, bertingkah laku seperti orang lain, bertingkah laku didalam lingkungan sosialkulturalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mar'at, Samsunuwiyati. Cetakan ke-8, 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.