Mohon tunggu...
Vivi Tirta Wijaya
Vivi Tirta Wijaya Mohon Tunggu... Hoteliers - Mahasiswa

Salah satu penerima Beasiswa 50% STP Trisakti tahun 2016, prodi D4 Perhotelan - Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Masker, Fesyen atau Kewajiban?

5 Agustus 2020   11:44 Diperbarui: 5 Agustus 2020   11:46 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah 5 bulan ini, masker menjadi salah satu hal yang wajib dipakai jika mau bepergian, terutama ke tempat-tempat yang ramai, seperti mall, restoran, kafe, rumah sakit, dan yang lainnya. Jika tidak memakai masker, siap-siap kita tidak diperbolehkan masuk ke dalam. 

Masker sudah menjadi barang yang harus selalu disediakan di tas, bersama dengan hand sanitizer tentunya. Rasanya juga sangat aneh jika sekarang bepergian namun tidak memakai masker.

Setelah PSBB dilonggarkan dan mall mulai dibuka, saya dan teman-teman merencanakan untuk bertemu di salah satu mall di daerah Jakarta Barat. Saya selalu memakai masker medis sekali pakai, karena sebelum Covid-19 melanda seluruh dunia, saya selalu menyediakan masker tersebut yang saya gunakan setiap hari untuk pergi ke tempat kantor saya menggunakan motor. 

Polusi yang begitu banyak di DKI Jakarta membuat saya harus menggunakan masker agar saya tidak menghirup udara kotor. Teman-teman saya ada yang memakai masker kain, tapi tidak ada gambarnya sama sekali dan warna maskernya pun warna yang netral, seperti warna putih, abu-abu atau hitam.

Begitu sampai di mall, betapa terkejutnya saya melihat orang-orang kini memakai masker kain dengan berbagai macam warna dan gambar. Warna masker yang digunakan pun disesuaikan dengan warna pakaian yang mereka pakai. 

Dari warna gelap sampai warna terang, semua ada. Gambarnya pun lucu-lucu, ada masker dengan gambar mulut tersenyum lebar, ada gambar masker dengan motif batik, ada masker dengan motif polkadot, bahkan ada masker dengan gambar binatang. Melihat hal itu membuat saya bertanya-tanya, "Apakah masker saat ini juga sebagai bagian dari fesyen?"

Tak heran jika sekarang masker kain semakin banyak dicari orang. Tidak seperti masker medis yang tidak memiliki corak-corak, masker kain lebih memiliki berbagai macam warna dan gambar. Sudah pasti, para pengrajin masker kain semakin laris di pasaran. 

Masker kain pun juga dapat digunakan sebagai hadiah kepada teman atau orang terdekat. Belum lama ini, saya diberikan masker kain oleh teman saya sebagai hadiah ulang tahun. Saya yang tidak ada masker kain sebelumnya, jadi punya koleksi beberapa masker kain.

Selain sebagai fesyen, tentunya kita tidak boleh lupa jika keberadaan masker itu sendiri sejatinya adalah untuk melindungi kita dari paparan virus Covid-19. Jangan hanya digunakan untuk berfoto-foto ria atau sebagai ajang untuk memamerkan koleksi masker yang kita punya. 

Apapun jenis maskernya, kita harus tetap menggunakannya kemanapun kita pergi karena masker sekarang sudah menjadi kewajiban. Sayangi orang-orang disekitarmu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun