Mohon tunggu...
Vivi Tirta Wijaya
Vivi Tirta Wijaya Mohon Tunggu... Hoteliers - Mahasiswa

Salah satu penerima Beasiswa 50% STP Trisakti tahun 2016, prodi D4 Perhotelan - Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Covid-19, Acuh Tak Acuh?

4 Agustus 2020   14:06 Diperbarui: 4 Agustus 2020   14:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Covid-19 telah menjadi perbincangan sehari-hari. Entah itu di televisi, media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook maupun perbincangan ringan di sela-sela beristirahat. Sudah 2 bulan terakhir sejak diterapkannya New Normal. Definisi New Normal menurut Pemerintah Indonesia adalah tatanan baru untuk beradaptasi dengan Covid-19. Yang jika saya artikan adalah kembali normalnya seluruh aktivitas, namun dengan mengikuti protokol kesehatan.

Memang suatu pilihan yang sulit bagi Pemerintah antara mengedepankan kestabilan ekonomi atau kesehatan masyarat. Setelah PSBB dilonggarkan dan New Normal diberlakukan, ekonomi Indonesia belum benar-benar pulih sepenuhnya. Presiden RI Joko Widodo bahkan menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua akan minus. 

Ditambah lagi, jumlah kasus Covid-19 yang tiap hari terus bertambah. Hal ini tentu saja menjadi dilema tentang keputusan Pemerintah melonggarkan PSBB dan menerapkan New Normal apakah sudah menjadi keputusan yang tepat?

Saya ingat sekali waktu pertama kali Covid-19 diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020, seluruh supermarket dan minimarket diserbu. Antrian di kasir sangat amat panjang. Orang-orang berbondong-bondong membeli kebutuhan makanan, vitamin, masker serta hand sanitizer. 

Akibatnya, terjadi kelangkaan barang terhadap barang-barang tersebut. Saya yang waktu itu mau membeli sebotol air mineral, malah tidak jadi masuk karena melihat antrian yang panjang. Sangat disayangkan sekali, orang-orang menjadi panik dan membuat barang-barang kebutuhan pokok menjadi langka.

Melihat dari peristiwa tersebut, masyarakat cenderung panik di awal dan malah masa bodo di belakang. Terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan masih berkerumun. Apakah kamu termasuk salah satu diantaranya? Yuk, bersama-sama cegah penularan Covid-19 dengan tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun