Mohon tunggu...
Vivit ZuniBinawati
Vivit ZuniBinawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan, Program Studi Akuntansi, Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sambal Nusantara, Wujud Inovasi dari Mahasiswa KKN UAD Unit XIX.B.1 dalam Meningkatkan Nilai Jual Geblek

4 Maret 2022   11:40 Diperbarui: 10 Maret 2022   18:02 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melimpahnya potensi alam di Dusun Tlogo, Kelurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo mendorong berkembangnya perekonomian masyarakat di berbagai sektor. Hadirnya berbagai UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Dusun Tlogo menjadi salah satu roda penggerak perekonomian masyarakat. Tempe koro, geblek dan tiwul merupakan hasil pemikiran kreatif dari pelaku UMKM dalam mengolah singkong dan kacang koro menjadi produk yang bernilai jual.

Geblek, makanan legendaris yang berbahan dasar sari pati singkong menjadi produk UMKM unggulan di Dusun Tlogo. Proses pembuatan geblek memanfaatkan sari pati singkong dicampur dengan bumbu ulekan bawang putih dan garam. Adonan geblek yang telah tercampur dibentuk secara sederhana menjadi bulatan yang menyerupai angka delapan. Terkait rasa dan tekstur, geblek memiliki rasa gurih dan tekstur yang kenyal seperti jajanan cireng.

Mbah Waginah sebagai produsen geblek di Dusun Tlogo memasarkan produknya dengan menjualnya langsung ke pasar dan menitipkan ke beberapa warung terdekat. Selain itu, geblek dijual dengan menonjolkan rasa aslinya tanpa varian rasa. Hal tersebut menjadi dasar bagi mahasiswa KKN UAD unit XIX. B. 1 untuk memberikan variasi rasa dalam bentuk sambal nusantara. Jenis sambal nusantara yang dipilih sebagai inovasi ialah sambal pecel dan sambal terasi.

Rasa gurih dari kacang tanah, wangi khas dan segar dari jeruk nipis yang menyatu dalam sambal kacang sangat cocok dipadukan dengan rasa gurih asin dari geblek. Bagi pecinta pedas, inovasi sambal terasi dapat menjadi alternatif untuk menikmati geblek dengan rasa pedas dan aromatik dari terasi. Ketahanan sambal terasi dan sambal pecel hingga dua minggu lebih jika disimpan dalam lemari pendingin menjadi poin penting yang mendasari mahasiswa KKN XIX.B.1 untuk memilih sambal pecel dan sambal terasi sebagai inovasi rasa.

Tujuan utama dari pemberian inovasi sambal nusantara adalah meningkatkan kualitas dan nilai jual pada geblek. Hadirnya rasa baru dalam bentuk sambal pecel dan sambal terasi diharapkan dapat meningkatkan minat konsumen dalam menikmati geblek.

Pemberian inovasi sambal nusantara pada geblek dilalui oleh mahasiswa KKN UAD dalam beberapa tahap. Perizinan kepada produsen, pembuatan sambal, tes kecocokan rasa, dan peresmian merupakan tahap dalam memberikan inovasi sambal nusantara. Perizinan kepada mbah Waginah (produsen geblek) dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2022. Inovasi sambal nusantara dari mahasiswa KKN UAD diterima secara antusias dan senang hati dari mbah waginah.

“Sambal pecel dan sambal terasi menurut saya ide yang bagus dan bermanfaat untuk meningkatkan penjualan geblek, saya berterima kasih kepada mahasiswa KKN karena telah membantu memberikan inovasi rasa tersebut” pungkas mbah Waginah, produsen geblek

Proses pembuatan sambal pecel dan sambal terasi dilaksanakan di posko KKN dengan melibatkan kontribusi seluruh anggota KKN unit XIX.B.1. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sambal pecel dan sambal terasi diantaranya adalah kacang tanah, terasi, bawang merah, bawang putih, cabai, jeruk nipis dan daun jeruk. Proses pembuatan sambal terasi memerlukan minyak goreng yang cukup banyak supaya sambal terasi dapat bertahan lama.

Kesesuaian rasa antara geblek dengan sambal pecel dan sambal terasi diuji bersama pak Slamet Untoro (Kepala Dusun Tlogo), mbah waginah (produsen geblek), pak Wanuri (perwakilan masyarakat dari Dusun Tlogo), dan seluruh angota KKN unit XIX.B.1. Seluruh pihak yang terlibat dalam tes kesesuaian rasa menyetujui bahwa cita rasa manis dan segar dari sambal pecel merupakan kombinasi yang pas untuk dinikmati bersama geblek. Lebih lanjut, sensasi pedas dan rasa khas terasi dalam sambal terasi juga dinilai cocok menjadi cocolan geblek.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi
Pemberian inovasi rasa geblek dalam bentuk sambal pecel dan sambal terasi diresmikan oleh mahasiswa KKN unit XIX.B.1 dan mbah Waginah (produsen geblek) pada tanggal 18 Februari 2022. Peresmian tersebut dilaksanakan di kediaman mbah Waginah yang sebelumnya telah disetujui oleh Kepala Dusun Tlogo. Besar harapan dari mahasiswa KKN unit XIX.B.1 dan mbah Waginah (produsen geblek) dengan inovasi sambal nusantara tersebut dapat memperluas pangsa pasar dari geblek.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun