Mohon tunggu...
Vivi Silvia Firanda
Vivi Silvia Firanda Mohon Tunggu... Guru - Guru PPKn di SMPN 1 Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi

Bermanfaat untuk sesama dan terus berupaya membangun negeri melalui pendidikan merupakan langkah yang terus saya gerakan demi terciptanya kualitas anak indonesia yang cerdas, berbudi pekerti baik, dan cinta tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meninjau Rendahnya Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran PPKN: Studi Kasus SMPN 1 Karang Bahagia

28 November 2023   21:57 Diperbarui: 28 November 2023   22:30 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di SMPN 1 Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, saya menemukan suatu permasalahan yang menarik perhatian saya terkait rendahnya motivasi dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas IX. Dalam pengamatan tersebut, terungkap bahwa sebagian besar peserta didik menunjukkan kurangnya motivasi dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Terlihat bahwa peserta didik tampak kurang bersemangat dan cenderung pasif saat pelajaran berlangsung. 

Peserta didik terlihat tidak tertarik  dengan materi yang diajarkan dan minim partisipasi dalam diskusi kelas. Beberapa siswa tampak tidak termotivasi untuk berkontribusi dalam aktivitas kelompok,sehingga suasana kelas terasa kurang  interaktif. Sangat penting untuk mengkaji masalah ini baik dari sudut pandang guru maupun peserta didik. Dari sudut pandang seorang guru, penting untuk memahami setiap akar permasalahan karena mencerminkan efektivitas strategi dan metode pengajaran yang diterapkan.

Setelah proses pembelajaran selesai, saya melakukan refleksi dengan cara mengevaluasi berbagai permasalahan yang saya temukan, salah satunya melalui profiling peserta didik. Kegiatan ini dapat menunjukan informasi mengenai gaya belajar, kemampuan kognitif, dan minat belajar peserta didik. Dari proses ini dapat terlihat juga gaya guru dalam mengajar yang kurang menarik berdampak pada terhambatnya semangat belajar siswa dalam mengikuti kelas. Selain itu, media pembelajaran yang cenderung terbatas, seperti melalui ceramah atau penggunaan buku teks saja. Hal ini mengakibatkan siswa yang cenderung memiliki gaya belajar visual dan kinestik merasa tidak tertarik dan kurang termotivasi dalam proses belajar.

Melalui hasil profiling tersebut, saya telah merancang pembelajaran yang interaktif. Saya mengambil peran untuk melakukan asesmen diagnostic guna mengidentifikasi gaya belajar peserta didik untuk dikelompokan. Hasilnya kemudian saya gunakan untuk merancang media pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi. Selain itu, saya juga menggunakan aplikasi canva untuk memfasilitasi pencapaian lingkungan belajar yang menarik perhatian peserta didik sehingga mampu memacu keaktifan peserta didik dalam pembelajaran dengan media digital.

Selanjutnya pihak yang terlibat dalam membuat profiling dan perencanaan evaluasi pembelajaran yakni: guru pamong, wali kelas, dan teman sejawat. Sumber informasi terkait kondisi peserta didik saya peroleh melalui guru pamong dan wali kelas IX. Guru pamong mendampingi mahasiswa dalam membuat perencanaan dan memastikan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Sedangkan teman sejawat berkontribusi untuk berbagi pengalaman dan saran.

Adapun yang menjadi tantangan dari kegiatan ini adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai. Keterbatasan ketersediaan LCD proyektor di SMPN 1 Karang Bahagia menghambat proses praktik dengan pendekatan TPACK yang saya terapkan.

Dalam menghadapi kasus rendahnya motivasi dan kurang aktifnya peserta didik dalam pembelajaran di kelas, langkah nyata yang saya lakukan adalah dengan memulai dan melakukan asesmen diagnostic. Asesmen diagnostic dilakukan untuk mengetahui gaya belajar dan tingkat kemampuan siswa. Kemudian Langkah yang dapat saya ambil sebagai alternatif solusi dalam perencanaan dan evaluasi pembelajaran adalah merencanakan pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik. Dengan cara ini, peserta didik akan merasa lebih termotivasi karena mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan mereka, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.

Penggunaan suatu media yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Sebagai contoh, penggunaan platform canva akan memberikan rasa percaya diri dan kreativitas pada peserta didik untuk menyelesaikan tugas kelompok dalam pembelajaran. Selain itu, menyisipkan ice breaking dapat meningkatkan semangat dan antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Penggunaan platform canva juga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Canva menyediakan berbagai fitur menarik, seperti mengedit gambar animasi, membuat grafik menarik, memilih template ,mengatur layout dengan desain yang menarik dll. Seperti yang saya lakukan, saya memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat karya poster untuk melengkapi tugas  proyek kreasi siswa yang nantinya akan dipresentasikan secara individu maupun kelompok. Hal ini memicu antusiasme  peserta didik dan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dimana yang  awalnya peserta didik tidak bersemangat dan mengantuk menjadi bersemangat lagi ketika platform canva tersebut digunakan di dalam kelas.

Dengan mengambil langkah-langkah seperti diatas diharapkan peserta didik di SMPN 1 Karang Bahagia akan merasa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan melibatkan keaktifan peserta didik akan menciptakan lingkungan pembelajaran yang berdaya tarik dan mendukung keaktifan perkembangan akademik mereka.

Penyusunan dan penerapan media pembelajaran berdiferensiasi dan berbasis teknologi (TPACK), yaitu platform canva telah menghasilkan dampak yang signifikan dalam meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar peserta didik. Metode belajar bagi peserta didik kini tidak lagi terbatas pada ceramah melainkan dapat memilih mereka gaya belajar sesuai dengan keinginan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun