Bandung dilingkung ku gunung", pernahkah kamu mendengar istilah tersebut? Siapa saja yang pernah berjejak di Bandung, pastinya akan akrab dengan istilah itu. Punya makna yang jelas dan tersirat secara realita.Â
"Bagaimana tidak, saat mata menghamparkan pandangannya gunung bebukitan hadir menyapa. Menghadirkan pesona alam yang tidak pernah berujung pesonanya. Itulah kampung halamanku. Bandung, yang penuh dengan pesona.
Konon katanya, Bandung merupakan peninggalan kisah balik Danau Purba yang sudah mengering sebab airnya mengalami pendangkalan. Jika dilihat dengan seksama, Bandung akan terlihat seperti mangkuk. Ada bentangan alam yang disebut Cekungan Bandung dengan bentuk elips berarah timur tenggara -- barat laut. Cekungan itu terbentang dari arah Nagreg (timur) hingga Padalarang (barat).
Bukan tanpa alasan dan sejarah yang tidak jelas, beberapa sumber pernah mengatakan bahwa Bandung adalah manifestasi dari Danau Bandung pada ribuan tahun lalu. Mangkok cekungannya adalah sebuah kawah yang disebut KALDERA di mana pembentukannya berasal dari letusan gunung raksasa (Gunung Sunda Purba -- Zhunnda). Disebut gunung raksasa karena ia memiliki ketinggian yang sangat luas hingga kisaran 12.000 meter.
Saat meledak, gunung tersebut berguncang sangat kuat. Segala material mampu dikeluarkan hingga jarak yang cukup jauh. Gunung Zhunnda inilah yang menjadi cikal bakal dari kemunculan gunung-gunung di sekitar tanah Parahyangan. Mereka adalah anak-anak atau kaki-kaki dari Gunung Purba Bandung. Bahkan beberapa gunung dan danau yang sekarang ada, menjadi bukti kehadirannya. Pun sebagai penjelas bahwa memang Bandung dikeliling banyak gunung tanpa ujung.
Seven Summits Pelindung Bandung
Seperti istilah "Bandung dilingkung ku gunung" yang merepresentasikan bagaimana pemandangan Bandung yang dikelilingi oleh banyak gunung. Dari sekian banyak gunung yang ada di Bandung, setidaknya terdapat 7 puncak gunung yang menjadi acuan dari istilah tersebut. Penentuan ini bukan didasarkan pada ketinggian gunung itu sendiri, bisa dari lokasi gunung, hingga gunung yang dekat dengan arah penjuru mata angin.
Dimulai dari Gunung Burangrang. Berada di sebelah barat, Gunung Burangrang menjadi penyangga bagi atap di kawasan Bandung Barat hingga perbatasan Purwakarta.Â
Ia adalah dinding kawah hasil letusan dari Gunung Sunda Purba. Masih di kawasan Barat, terdapat Gunung Bukit Tunggul yang menjadi penyambung titik dinding kaldera setelah Burangrang. Lokasinya berada di kawasan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Dari barat, beralih ke wilayah timur. Gunung Manglayang menjadi salah satu gunung tertinggi di Bandung Timur. Ia pun menjadi dinding dan penyangga atap bagi kawasannya. Berlokasi di kawasan Cilengkrang, Cibiru-Cileunyi, Kabupaten Bandung.Â
Dilanjutkan dengan Gunung Mandalawangi. Ia menjadi batas yang terbentuk secara alami untuk kasawan Kabupaten Bandung dengan Kawasan Kabupaten Garut. Tak lupa Gunung Kendang/Kendeng, merupakan atap penyangga bagi wilayah Bandung Raya. Eksotismenya cukup rupawan karena menghadirkan savana yang indah dipandang.