Saat menemui sekitar 2500 kader dan calon anggota legislatif (caleg) dari PAN di Bali Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa memberikan motivasi mendorong kader untuk lebih proaktif melakukan komunikasi dengan kelompok masyarakat dan calon pemilih.Selain itu dalam peretmuan tersebut diadakan secara terbuka bagi siapa saja termasuk ke media dan masyarakat umum lainnya. Sepatutnya langkah Hatta diikuti parpol lainnya dengan dengan menjadikan Partai politik yang dipimpinnya tidak menjadi eksklusif.  Karena parpol harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, terutama di bidang pendidikan politik.. Namun, sangat disayangkan masih banyak masyarakat yang kurang memahami arti penting dari pendidikan berpolitik. Ketidakpahaman ini lah yang sepatutnya di berikan parpol kepada masyarkat
Hampir disetiap pemilihan, baik pemilihan kepala daerah, maupun pemilihan umum, banyak ditemukan penyelewengan yang masih kerap terjadi. Seperti serangan fajar dan politik uang. Belum lagi yang bersifat menghasut, dan provokasi dengan mengangkat isu agama, budaya maupun lainnya. Pada akhirnya, ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya pendidikan politik, menyebabkan lahirnya kesengsaraan bagi demokrasi itu sendiri.
Ketika hasil pemungutan suara berakhir yang terpilih, lebih karena faktor popularitas seperti para selebriti yang kemudian beralih profesi menjadi anggota dewan. Dalam ranah pemilukada di kemudian hari bahwa kandidat yang terpilih melakukan tindak pidana korupsi, ataupun melakukan tindakan-tindakan yang melanggar susila, bahkan terjadi pula pilkada di beberapa daerah yang lebih mirip dengan dinasti keluarga.
Pendidikan politik, bertujuan untuk membentuk warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi berkepribadian utuh, berketerampilan, sekaligus juga berkesadaran yang tinggi sebagai warga negara yang baik, sadar akan hak dan kewajiban serta memiliki tanggung jawab yang dilandasi oleh nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mampu menilai dan mempertimbangkan dalam menyalurkan aspirasi suaranya agar tidak memilih yang pada akhirnya menyengsarakan rakyat.
Sudah sepatutnya parpol memainkan peran dan fungsinya dalam mengaspirasikan kepentingan rakyat. parpol terus menurus menjadikan rakyat sekedar menjadi objek kepentingan politik, terutama dalam masa pemilihan. Keberadan parpol seharusnya dapat mengembangkan masyarakat dari objek berkembang menjadi subjek politik, yang mampu mengarahkan realitas politik untuk berpihak kepada kepentingan rakyat. Rakyat tidak hanya diarahkan atau ditingkatkan kesadarannya untuk membangun komitmen politik dengan elite politik. Tetapi dikuatkan pula kemampuan untuk menciptakan sebuah komitmen sosial ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Karenaa parpol adalah sebuah wadah aspirasi bagi rakyat, sehingga sudah seharusnya terbuka bagi siapa pun. Seperti yang dilakukan Hatta Rajasa terhadap partai yang dipimpinnya, yaitu PAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H