Setiap jalannya organisasi pasti memiliki banyak perbedaan. Perbedaan antara pemimpin dan pengikut, pengikut dengan pengikut. Sebagai seorang pemimpin harus dapat menghargai perbedaan diantara para pekerjanya atau para pengikutnya. Apabila perbedaan itu tidak dikelola dengan baik maka kehancuran organisasi atau perusahaan sudah pasti terjadi didepan mata.
Perbedaan dapat terjadi karena setiap pemimpin dan pengikut berasal dari usia, ras, gender, budaya yang berbeda - beda. Kecerdasan budaya meliputi pengetahuan, motivasi, strategi dan perilaku yang dapat mendorong sebuah organisasi atau perusahaan memiliki suasana yang aman, dan damai. Apabila perbedaan budaya dapat dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin hal itu akan meningkatkan hubungan interpersonal antara pengikut dan pemimpin.
Berdasarkan buku The Leadership Experience Seventh Edition Cultural Intelligence mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan keterampilan penalaran dan observasi untuk menafsirkan gerakan dan situasi yang tidak dikenal dan merancang respons perilaku yang sesuai (Daft,2018 : 344). Kecerdasan budaya dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan keterampilan penalarannya untuk situasi yang tidak dikenal dan bagaimana cara seorang itu merespon sesuatu dengan perilaku yang tepat.
Pentingnya kecerdasan budaya dalam mengembangkan keragaman kepemimpinan yaitu karena dengan adanya kecerdasan budaya seorang pemimpin dituntut untuk menciptakan keterampilan interpesonal yang baik. Banyak perusahaan atau organisasi yang menerapkan kecerdasan budaya dalam menjankan organisasi atau perusahannya. Dengan adanya kecerdasan budaya seseorang akan meningkatkan keterampilan interpersonalnya. Apabila keterampilan interpersonalnya baik maka akan dengan mudah seseorang menciptakan relasi, membangun relasi, sehingga beberapa pihak merasa sangat diuntungkan.
Menurut Earley dan Ang (2008) berpendapat "Kecerdasan budaya terdiri dari beberapa faktor diantaranya yaitu Pengetahuan, Strategi, Motivasi, dan Perilaku"
1. Pengetahuan
Faktor yang pertama dalam kecerdasan budaya yaitu kemampuan individu dalam hal pengetahuan. Dimana seseorang harus mengetahui perbedaan - perbedaan yang ada antar budaya seperti memahami perbedaan antara individu dari suku dan ras yang berbeda kemudian menghormatinya, lalu memahami norma - norma yang dalam ajaran budaya yang berbeda. Contohnya yaitu apabila seorang pengikut atau bawahannya berhasil mengerjakan sesuatu dengan baik seorang pemimpin mampu memberikan penghormatan atau penghargaan sebagai bentuk apresiasi seperti berjabat tangan dan mengucapkan selamat lalu memberikan bonus.
2. Strategi
Faktor yang kedua dalam kecerdasan budaya yaitu kemampuan strategi. Dimana seseorang akan memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengembangkan dan menemukan sesuatu berdasarkan analisanya terhadap pengalaman yang dirasakan atau didapatkan sebelumnya. Apabila seorang pengikut atau bawahannya mengalami hal yang tidak baik di sebuah organisasi atau di sebuah perusahaan maka seorang pemimpin akan menganalisa kemudian mengembangkan hal apa saja yang harus dilakukan sehingga terciptanya keputusan yang baik tanpa ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.
3. Motivasi
Faktor yang ketiga dalam kecerdasan budaya yaitu motivasi. Dengan adanya motivasi atau dorongan kerja yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya akan meningkatkan kinerja serta produktivitas yang baik. Sehingga hal itu dapat mempercepat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Karena apabila faktor motivasi tidak ada dalam sebuah organisasi atau sebuah perusahaan maka hubungan interpersonal antara bawahan dan atasan akan sulit. Hal itu akan menghambat sebuah perusahaan dalam menjalankan visi dan misinya.
4. Perilaku
Dan faktor yang terakhir dalam kecerdasan budaya yaitu perilaku. Perilaku dapat menunjukkan bagaimana seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain dari budaya yang berbeda.Dimana seseorang dituntut untuk mengatur perilaku sosialnya di sebuah organisasi atau di sebuah perusahaan sehingga tidak menyebabkan adanya kesalahpahaman dalam komunikasi dan interaksi.
Dengan adanya kecerdasan budaya seorang pemimpin dengan mudah dapat memilih ingin menggunakan gaya kepemimpinan yang seperti apa dan bagaimana.Â
Kecerdasan budaya juga menuntut seorang pemimpin dan pengikutnya di sebuah organisasi atau perusahaan harus dengan cepat berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Sehingga perbedaan - perbedaan yang dihasilkan dapat menjadi keuntungan bagi sebuah organisasi atau sebuah perusahaan.Â
Kecerdasan budaya juga menuntut siapa saja yang ada didalam sebuah organisasi atau perusahaan bersifat, menerima, dan juga terbuka terhadap perbedaan budaya sehingga menciptakan satu kesatuan dalam menjalankan organisasi ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H