Mohon tunggu...
Vivieka Dinaiyah
Vivieka Dinaiyah Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

mann jaddah wajadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seru Banget, Ini adalah 3 Permainan Tradisional untuk Mendidik Si Kecil

20 Oktober 2019   08:11 Diperbarui: 20 Oktober 2019   08:44 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orangtua kita harus tahu, bagaimana cara memberikanpermainan yang bisa mendidik si kecil untuk mengajarkan percaya diri,mengajarkan kesabaran, melatih konsentrasi dan selalu bermanfaat bagi si kecil.

Pada permainan tradisional ini adalah permainan zaman dahulu yangbanyak manfaatnya yang harus dikembangkan. Permainan tradisional ini juga permainanyang sangat seru, bisa bekerjasama antara si kecil dan temannya dan juga bisamengembangkan aspek bahasa anak seperti berkomunikasi dan berdialog.

Pada zaman sekarang generasi native digital, itulah istilah untukmenyebutkan pada anak-anak masa kini. Dimana-mana tak  jarang menemukan anak yang bermain dengan gadgetyang ada ditangan si anak dan akan terfokus dengan durasi yang sangat lamatanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya.

Padahal pada usia itu, karakter anak tersebut sedang terbentuk ataupun sedang berkembang, dimana kalau lingkungan tersebut menjadi salah satu factornya.Kemajuan teknologi tersebut pada saat ini sangat lah pesat dan menjadikankurangnya lahan terbuka untuk anak, kemudian mengubah pola bermain anak-anak.

Menurut Dilansiar dari Washington Post, pada jurnal yangditerbitkan oleh American Academy of Pediatrics dijelaskan bahwa penggunaanelektronik oleh anak-anak dapat mengganggu perkembangan bicara atau bahasaanak. 

Maka dari itu saya simpulkan, para orangtua setidaknya mengajarkansi kecil untuk mengenalkan salah satu permainan tradisional yang perludiajarkan oleh orangtua dengan cara yang asyik dan menyenangkan.

Sekarang ini banyak anak-anak yang tak mau mengenali permainantradisional yang sangat banyak manfaatnya dan maknanya seperti berbentuk unsurimajinasi, melibatkan kerja sama anak, membentuk kepedulian social anak, danberpengaruh terhadap kecerdasaan anak.

Yukkkkkkkk, kenalkan anak-anak pada permainan tradisional yang bisamendidik anak.

1.     Permainan Lompat Tali


sumber: bing.com
sumber: bing.com

Seperti Namanya yaitu lompat tali, permainan ini sangatlahmemerlukan tindakan fisik atau kemampuan fisik, yaitu dengan caramelompat-lompat. Lompat tali ini layaknya seperti olahraga yang dinamakanlompat tinggi, yang mana membedakan hanya medianya saja.

Permainan lompat tali ini menggunakan gelang karet yang nanti akandiikat simpul sehingga berkumpul banyak dan dirangkai hingga berukuran Panjang.Permainan lompat tali ini biasanya membutuhkan 3 orang atau pun lebih, 2 oranguntuk memegang tali ujungnya dan satu orang tersebut yang main atau yangmelompatinya.

Permainan lompat tali ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitubagian awal memiliki ketinggian yang cukup rendah yang dimulai dari setinggimata kaki, hingga setinggi kepala. Kemudian ada pula bagian dimana kita harusmelompat dan beriringan tali di putar-putarkan.

Permainan lompat tali ini juga bisa dilakukan secara bergiliran. Permainanini juga baik dalam fisik anak, lompat tali ini juga melatih kesabaran anakketika menunggu giliran dan melatih konsentrasi anak saat sedang melompatitali.

2.     Permainan Engklek


sumber: bing.com
sumber: bing.com

Permainan tradisional engklek ini juga dikenal dengan sundah mandahyang didalam kamus belanda yang berarti memiliki makna yaitu Sunday Monday. Dalampermainan engklek tersebut terdiri dari 7 kotak yang biasa Digambar denganaspal dengan menggunakan kapur yang melambangkan tujuh dari hari dalam seminggu.

Permainan engklek ini juga membutuhkan aktivitas yang sangat banyakfisiknya, dimana anak-anak tersebut akan melompati kotak yang sudah tersediakandengan menggunakan satu kaki setiap akan menapak atau mengangkat pada 1 kotakdan meletakkan kedua kaki jika bertemu atau berada pada 2 kota yang salingberjejeran atau berdampingan.

Sebagai awal pada permainan engklek ini adalah tentu dapat melatihfisik anak, melatih konsentrasi anak dan melatih kesabaran dalam mengantri,karena lempengan kelereng tersebut belum berhasil masuk dalam kotak tersebut,juga mengertia akan kerja keras setelah Lelah melakukan lompat dengan satu kakidan mendapatkan " rumah " pada akhir permainan.

3.     Permainan Injit-injit Semut


sumber: bing.com
sumber: bing.com

Permainan injit-injit semut ini juga dikenal karena lagunya yangmengiringi selama permainan yang dilakukan. Permainan injit-injit ini jugaharus dilakukan paling sedikit 2 orang , akan tetapi lebih seru jika dilakukandengan banyak orang.

Permainan injit-injit semut ini dilakukan dengan tangan yang akandisusun ke atas tangan temannya dengan saling mencubit-cubit tangannya. Tangan yangberada di paling bawah akan berpindah ke atas untuk mencubit tangan temannyaketika lagu yang ia nyanyikan selesai.

Dalam permainan injit-injit semut ini tidak ditentukan siapa yangpemenangnya, namun permainan ini sangat menyenangkan ketika kita dapatmencubit  tangan temannya sambilbernyanyi Bersama.

Emotional quotient adalah salah satu nilai yang terkandung padapermainan injit-injit semut, dimana anak tersebut dapat belajar menerima,menilai dan mengelola emosi dengan cara baik.

Bisanya, permainan injit-injit semut ini pemain yang paling atasmerasa sangat senang, karena ia tidak akan merasakan sakit akibat cubitan daritemannya, namun ketika babak selanjutnya akan merasakan hal yang sama yangdialami oleh teman-temannya.

Itulah bebrapa permainan tradisional yang bisa orangtua ajarkan padasi kecil.


REFERENSI

- Buku permainan tradisional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun