Mohon tunggu...
vivi dayanti
vivi dayanti Mohon Tunggu... -

manusia merdeka

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Siswi SMA Medan Korban "Cyber Bullying"?

9 April 2016   22:50 Diperbarui: 9 April 2016   23:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kasus yang menimpa seorang siswi SMA di Medan ramai jadi perbincangan di dunia maya sejak beberapa hari terakhir. Awalnya, pada Kamis sore (7/4/2016) seorang siswi dan beberapa temannya yang sedang mengendarai mobil dihentikan oleh seorang Polwan. Dengan simpatik, sang Polwan menyapa remaja putri itu dan menunjukkan pelanggaran yang dilakukan pengendara mobil itu.

Bukannya mengakui salah, salah satu siswi itu justru mengancam sang Polwan.Kepada Polwan yang hendak menilangnya, siswi berinisial SE itu mengaku sebagai anak seorang jenderal. Dalam ancamannya ia memastikan bahwa Polwan tersebut akan turun pangkatnya karena sudah menilang anak jenderal polisi.

Peristiwa itu pun kemudian menjadi berita di media lokal. Disertai video, berita kemudian menjadi viral di jejaring sosial. Kabarnya ayah SE yang sedang dirawat di rumah sakit menyaksikan tayangan yang menunjukkan anak kesayangnnya itu. Ayah SE yang ternyata bukan seorang jenderal itu pun dikabarkan syok, mengalami serangan jantung dan meninggal beberapa jam kemudian.

Hingga Sabtu (9/4), ihwal apakah benar  ayah SE meninggal karena serangan jantung setelah menyaksikan video aksi anaknya belum terverifikasi. Media lokal yang ada di Medan pun tidak banyak mengungkap soal itu. Yang banyak dipublikasikan adalah tentang sosok SE, jati diri ayahnya. dan peristiwa ayahnya meninggal dunia.

Kalau benar bahwa ayah SE meninggal karena viral yang disebabkan oleh media online dan media sosial serta hamburan hujatan kepada SE, maka inilah salah satu tragedi buly massal dunia maya (cyberbullying).

Di sini, SE yang semula menjadi sosok tokoh, kemudian justru menjadi korban. Ia menjadi korban, karena dampal buli massal yang dilakukan netizen tidak hanya tertuju pada SE, tetapi juga ayahnya. Akan lebih parah jika SE tidak kuat menghadapi kenyataan.

“Saya sangat prihatin adanya cyberbullying ini. Semoga SE kuat dan tidak nekat. Saya takut dia bunuh diri,” tulis seorang netizen.

sumber: http://lampungchannel.com/index.php/2016/04/09/sonya-si-cantik-siswi-sma-medan-korban-cyberbullying/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun