Tulisan saya sebelumnya : Beli Tunai Atau Cicilan : Sebuah Pilihan Dan Bisnis ternyata ada kelanjutannya, hehe.. Sebenarnya saya masih ingin membahas tentang bisnis cicilan non formal ini, namun keduluan dengan ide tentang sifat "manusiawi" bernama keinginan mengeluarkan duit sedikit untuk dapat yang maksimal.. Ceritanya kemarin itu saya lagi ngobrol dengan seorang pelanggan saya melalui telepon.. dia ingin membayar belanjaannya di Dyanti Blogshop secara mencicil.. Dengan halus saya jawab "wah, boleh deh mencicil... tapiii abis cicilannya lunas, baru barang saya kirim ya... Tapi kadang penjual kalah juga dengan pembeli.. pelanggan saya ini dengan sigap menjawab... "owh.. enggak... maksudku, biar aku yang mencicil, aku bayarnya pake kartu kredit..." Maksudnya gini, dia beli barang dari saya, trus dia bakalan ngajak saya belanja, dan dia bayarin pake kartu kreditnya dia... ujungnya supaya bisa mencicil... Nah... saya jawab apa dong? hehe..cuman cengar cengir doang... Lha masa saya kudu maksain belanja yang saya gak perlu sejumlah belanjaan dia ? Saya pernah menulis di blog lama tentang penggunaan kartu kredit, link nya pernah dilihat di sini bahwa penggunaan yang cermat dan bijaksana sistem kartu kredit bisa sangat membantu... terutama sekarang banyak beli barang dengan sistem cicilan bunga 0%.... nah itu ga papa... lah kalo ga tau sistemnya kan bisa pusing... Coba tengok, banyak orang yang saya kenal, setiap bulannya berputar-putar aja duitnya, mirip rat race.. Habis amplop gajian diterima,di sobek, dilihat slipnya, langsung sebagian besar dibuat bayar cicilan... rata-rata teman saya mempunyai :
- cicilan kendaraan bermotor
- cicilan rumah
- cicilan handphone
- cicilan laptop
- cicilan kartu kredit
Fokus ke cicilan kartu kredit, sistem ini memang bisa sangat membantu kalau kita secara bijaksana membeli barang yang bisa dipergunakan secara produktif... apalagi kalo tawarannya bunga 0%. Misalnya beli laptop, dan dipakai buat bisnis online.. kan produktif.. Tapi kalo dipakai untuk pembelian keperluan sehar-hari, lalu dibayar dengan cara dicicil (dibayar minimum, atau semampunya aja) pikir-pikir dulu deh... Kartu kredit yang saya pakai memberikan bunga 1,9% per bulan untuk pembelanjaan, yang artinya 22,8% per tahunnya. Bandingkan dengan bunga deposito yang kita peroleh, sekitar 6-7% per tahun. Lha kalau tabungan? mentoknya di 4-5% per tahun (itu juga kalo nabungnya di credit union) Tingkat suku bunga yang diberikan ini juga lumayan tinggi, apabila di compare kalau kita mengambil pinjaman di lembaga keuangan yang berkisar 1% perbulan.. Punya kartu kredit (apalagi kalau limitnya tinggi) membuat kita seperti punya kuasa, megang "duit" sebesar sekian juta sebulan... tinggal gesek, beres.. Namun sebelum menggunakannya ingat bahwa itu adalah "pinjaman" yang harus kita bayar juga pada akhirnya. Jadi sedikit tips bagi anda pemegang kartu kredit :
- gunakanlah fasilitas dan promo cicilan dengan bunga 0%, kalau memang benar-benar perlu dan kita mampu
- jangan sekali-kali mengambil duit tunai dengan kartu kredit, selain bunganya lebih tinggi (sekitar 39% per tahun), ada fee untuk setiappenarikan cash berapapun jumlahnya
- ketahuilah tanggal penagihan (print out rekening) dan tanggal jatuh tempo kartu kredit anda,ini akan sangat membantu mengatur duit kita kalo lagi mepet
- apabila memungkinkan bayarlah tagihan kartu kredit 100% lunas setiap bulannya, jangan membayar secara minimum,maupun itu sangat menggiurkan
kembali ke pelanggan saya tadi, yang ujung-ujungnya curhat karena limit kartu kreditnya hampir habis... ia kemudian memtutuskan untuk membeli dengan sistem cicilan yang dia tetapkan sendiri : titip transfer. Jadi ia mentransfer dulu sebagian dari jumlah barang yang ia beli, bulan depan ia akan mentransfer lagi, semampunya dia...setelah lunas, barulah ia meminta saya mengirimkan barang pesanannya Bagi dia ini keuntungannya : barang yang ia inginkan, pasti ia dapat dan tidak dijual ke orang lain.Lalu dia dapat membayar sedikit sedikit sesuai kemampuan, ga langsung mengeluarka duit gede.. Bagi saya, keuntungannya apa ? : yaaa... duitnya bisa diputer dulu jadi modal hehehe... Salam :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H