[caption id="attachment_166579" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Semalam ada diskusi seru di grup BBM saya membahas tentang online shop. Seorang pelanggan saya, Rina menyampaikan fakta bahwa ada beberapa online shop yang ternyata palsu. Dia kemudian menyebutkan beberapa nama, lengkap dengan alamat akun ol shop tersebut. Caranya sangat sederhana sebenarnya, ol shop palsu tersebut memberikan promo menarik, hadiah, atau diskon besar agar pembeli semangat untuk mampir kesana, lalu pembeli diminta transfer dulu, dan seperti yang sudah diduga barang tidak kunjung dikirim.. nomor telepon yang diberikan pun mendadak tidak bisa lagi dihubungi.. Cara-cara lain pun beragam, namun ada beberapa yang umum terjadi Pembelian dengan sistem PO, mengirim DP dengan jumlah tertentu, baru setelah barang ready, pembayaran di lunasi. Hal ini menguntungkan si pemilik ol shop karena dia menggunakan duit si pembeli untuk mengorder barang. Biasanya barang tidak ready, atau dia menggunakan jasaolshop lain dengan sistem dropship. Ketika barang kemudian tidak ada, si olshop palsu pun ikutan raib. Memberikan nomor AWB (air waybill number / resi) palsu. Setelah pembeli mentransfer dana, ia kemudian di beri no AWB, sebagai bukti bahwa barang telah dikirim. Ketika barang tak juga muncul, si pembeli mengecek no AWB, ternyata palsu Memberikan harga murah dibawah harga pasar, memberikan diskon besar, dan hadiah-hadiah. Siapa sih yang nggak senang diberi harga murah, dapat hadiah lagi… Namun hal ini musti di waspadai… Tujuan orang bikin olshop kan buat bisnis, pasti memerlukan keuntungan supaya olshopnya tetep running… kalau ngasih harga murah (dibawah harga wajar) lah dia dapat untung darimana? Kalo sekali-kali saat sale, wajar aja… kalo keseringan, kan aneh… Jadi cek hargapasar dulu, baru beli.. Paparan diatas mengundang komentar member grup BBM yang lain… yang menyatakan, jadi takut berbelanja di olshop.. waduh… ya ga bisa gitu juga (secara saya juga running olshop hehe) Harus dipahami bahwa beberapa olshop palsu, mau tidak mau sedikit mengusik olshop beneran, yang sudah punya pelanggan. nila setitik, rusak susu sebelanga kan…
Jadi sebelum menghakimi bahwa olshop itu ga bisa dipercaya, coba dilihat beberapa prinsip ini : Transaksi melalui online shop membutuhan trust. Tanpa kepercayaan, dari kedua belah pihak, transaksi nggak akan jalan. Pembeli ga akan transfer, penjual juga ragu-ragu kirim barang. Kepercayaan juga dibutuhkan karena pembeli tidak melihat langsung barang yang dia beli (hanya melalui foto) dan penjual tidak mengenal si pembeli, untuk 100% memahami keiginannya. Transaksi online memberikan solusi. Di daerah kota besar yang macet, panas, berdebu, ditambah dengan kesibukan yang padat di dunia kerja dan mengurus keluarga, terkadang kesempatan untuk mencari dan membeli barang yang kita inginkan menjadi terbatas.Hal ini juga menjadi solusi untuk daerah yang jauh dari perkotaan, yang terkadang sulit ditempuh jalur transportasi. Berbelanja secara online adalah solusinya. Tinggal buka suatu alamat web,kita pilih barang, transfer via internet banking, barang sudah sampai di rumah… nggak perlu repot dan capek, kan? Pilihan barang juga beragam, dan kita bisa pindah dari “satu toko ke toko lain” dengan mudahnya.. Menengok kembali pada cerita olshop palsu tadi, ternyata yang “palsu” tidak hanya penjualnya saja, pembeli palsu juga ada… Pembeli memesan barang dalam jumlah besar, lalu kemudian membatalkannya. Seorang teman memproduksi sandal handmade begitu senang memperoleh order besar dari seorang calon pembeli. Saking senangnya, dia tidak sempat mengecek ulang tentang siapa sebenernya si calon pembeli tersebut… karena itu hari jumat sore, dan bank sudah tutup, maka si calon pembeli menyatakan dia akan mentransfer di hari senin siang (alasannya ga ada ATM/m-banking/internet banking). Ia minta barangnya disiapkan terlebih dahulu, sehingga barang pesenannya tidak terlambat. Nah teman saya ini dengan semangat mulai membeli bahan baku lebih banyak dari biasanya untuk memenuhi pesanan, bahkan sudah mulai memproduksi. Namun hari senin, si calon pembeli bukannya mentransfer, malah menghilang tanpa kabar.. usut punya usut, ternyata si calon pembeli ini adalah pesaing teman saya ini… waduhh.. Yaah meskipun enggak sampai rugi banyak, karena barang belum dikirim, teman saya ini juga pusing karena bahan baku sandal yang dimilikinya ternyata banyak sekali.. nah akhirnya dia terpaksan menjualnya dengan harga murah, supaya modal bisa berputar Nggak usah ngomongin teman deh.. saya sendiri juga pernah tertipu waktu awal-awal berjualan online. Salah satu pelanggan saya di Balikpapan tidak mentransfer uang seperti yang dia janjikan.. Karena sudah beberapa kali order, dan selalu lancar, maka waktu itu saya percaya aja mengirim barang terlebih dahulu, dan dia berjanji akan mentransfer keesokan harinya… Yah kemudian ga ada kabar, dia tidak juga mentransfer, kemudian juga tidak bisa dihubungi.. akhirnya saya harus merelakan barang senilai 400 ribu itu raib.. hiks
Nah kalo ini lain cerita.. judulnya tetep, pembeli palsu, seperti cerita temen saya diatas.. Ada calon pembeli ngakunya di Pematang Siantar, dia order barang cukup banyak, sekitar 4 juta rupiah. Dia bilang dia sudah mentransfer melalui BRI, ke rekening saya di Mandiri, namun karena BRI disana belum online, sehingga membutuhkan waktu 4-5 hari kerja. Setelah saya tanyain ke beberapa temen, memang sih kalo ga online proses transfer memang lama… Ya udah deh saya sabar menunggu. Karena barang yang dipesan adalah barang-barang promo, yang artinya limited stock dan susah dicari, maka saya mempersiapkan dulu barang pesenan itu, dengan mengeluarkan modal terlebih dahulu tentu saja. Sampai satu minggu dana tidak juga masuk ke rekening saya… saya hubungi via sms tidak dijawab,saya telepon juga tidak bisa… maka saya yakin, ini pembeli palsu nih.. Saya sih emang nggak rugi apa-apa karena barang juga belum saya kirim… cuman kan modal saya mandeg di barang seharga 4 juta tadi huwaaa…. untungnya barang-barangnya adalah barang yang sangat mudah dijual kembali… Jadi panjang ceritanya ya… hwhw.. Anyway… sedikit tips buat Anda yang mau berbelanja online ;
- Lihat berapa lama toko online itu beroperasi, sudah berapa banyak pengunjungnya? Kalau sudah lama berdiri, tapi pengunjung baru dikit, waaah patut diragukan
- Perhatikan update barang-barang yang dijual, kalau dia menampilkan barang baru terus dan diupdate terus, artinya ini online shop yang serius, kalau yang ditampilkan barang bulan lalu, bahkan setahun lalu… wah harus dipertanyakan…
- Cek apakah barang yang ditawarkan ready stok, bukan sistem PO, yang artinya kita disuruh mentransfer sejumlah duit dulu, nunggu barang dia pesenin, dateng, baru kita suruh transfer sisanya
- Perlu untuk mengecek akun facebooknya, baik yang akun olshop, maupun akun pemiliknya (kalau perlu), ada berapa banyak temannya, apa saja testimoninya, apa saja komentar pembelinya… Cek juga apakah kita bisa komentar di akun tersebut. Kalau nemuin akun yang nggak bisa komen, kecuali si pemilk akun… pikir2 dulu deh…
Buat teman-teman yang mau berjualan online ini tipsnya :
- Update barang secara berkala, pembeli akan senang menerima info barang baru, daripada disuguhin barang yang itu-itu saja
- Berikan alamat yang jelas, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan sediakan info jam berapa saja tokonya buka. Pada saat jam buka toko, pastikan Anda bisa dihubungi
- Gunakan jasa ekspedisi terpercaya, yang memungkinkan pembeli mengecek sendiri sampai dimana perjalanan barang yang dia beli.
- Selalu cek dua kali pembeli, sebelum transaksi (terutama order yang bernominal besar) juga cek akun facebook, dan nomor telepon.
- Jangan mengirim barang maupun memproses barang sebelum pembayaran diterima.
Kesimpulannya adalah berhati-hati dalam setiap transaksi, baik Anda berperan sebagai penjual maupun pembeli.. Bagi para penjual palsu dan pembeli palsu, ingatlah, rejeki selalu berputar.. Yang Kuasa juga sudah mengaturnya… jadi kalau Anda menipu orang lain, dan merugikan orang lain, suatu saat hal itu akan berbalik kepada Anda sendiri, teman-teman Anda, atau keluarga Anda dengan kerugian yang lebih besar… Pesan Sponsor : jangan lupa berbelanja di olshop saya ya hehe… Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H