Mohon tunggu...
Vivi Cahyanti
Vivi Cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang tertarik dengan konten mengenai sejarah, ekonomi, dan lingkungan. Memiliki hobi traveling dan terkadang mempunyai jiwa yang lelah untuk bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Rekonstruksi Amerika Serikat di Wilayah Selatan Pada 1865-1876?

9 Juni 2024   22:05 Diperbarui: 12 Juni 2024   09:16 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayu Tjahjana, "Rekonstruksi Perang Saudara Amerika tahun 1861-1865", dalam Partal Teater, diakses 10 Juni 2024

kelompok 7: Dedi Rahmat Hidayat, Aji Sukma Sanjaya, M. Akhfan Devaardiansyah, Vivi Nur Cahyanti Agustyas

Sebelum masa rekonstruksi, Amerika Serikat mengalami peristiwa hebat sepanjang sejarah Amerika Serikat yaitu terjadinya perang saudara tahun 1861-1865. Perang saudara tersebut terjadi saat Abraham Lincoln menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat tahun 1861. Penyebab terjadinya Perang Saudara Amerika sangat kompleks, tetapi akar permasalahan perang saudara ini adalah masalah perbudakan. Perbudakan yang berlangsung di Amerika sejak abad ke-17 menjadi sumber ketegangan politik di negara itu pada 1850-an.

Masa Rekonstruksi dikenal pula sebagai  masa pembangunan kembali untuk negara-negara bagian yang berada di wilayah selatan maupun negara-negara bagian Utara. Rekonstruksi wilayah di Amerika Selatan merupakan penataan kembali masyarakat Amerika Serikat dari adanya perang saudara. Perang Saudara Amerika (1861-1865) bagaikan pisau bermata dua bagi Amerika Serikat. Di satu sisi, perang ini mengakhiri sistem perbudakan yang menindas. Namun, di sisi lain, luka yang ditinggalkannya begitu dalam. Negara terbelah menjadi dua, infrastruktur hancur lebur, dan jutaan orang terlantar. Di wilayah Selatan, runtuhnya sistem perbudakan membawa perubahan besar. Para budak yang dimerdekakan, meskipun terbebas dari belenggu perbudakan, masih dihadapkan pada masa depan yang penuh ketidakpastian. Tanpa hak dan perlindungan yang memadai, mereka harus berjuang keras untuk membangun kehidupan baru. Perang Saudara Amerika menjadi babak kelam dalam sejarah Amerika Serikat. Luka yang ditinggalkannya masih terasa hingga saat ini. Perang saudara terhenti setelah pihak Utara memenangkan perang dan berhasil untuk menghentikan perbudakan. Hal  ini berdampak  pada segi ekonomi, sosial budaya,dan politik di Amerika. Kemenangan yang diraij oleh pihak Utara mampu membebaskan sekitar 4 juta budak. Budak yang telah dibebaskan tidak memiliki tanah garapan serta para tuan yang menjadi miskin dan memiliki hutang yang banyak.

Presiden Andrew Johnson (1865-1869) menjalankan program pemulihan pasca-Perang Saudara yang dikenal sebagai Rekonstruksi. Program ini bertujuan untuk membantu negara-negara bagian Selatan yang kalah kembali ke dalam Uni. Tetapi kebijakan Rekonstruksi Presiden Johnson ditentang keras oleh Kongres yang dikuasai Partai Republik. Hal ini berujung pada pengesahan Undang-Undang Masa Jabatan (Tenure of Office Act) pada Maret 1867.

Kondisi sosial ekonomi pasca-Perang Saudara

Perang Saudara telah menghancurkan infrastruktur, industri, dan sistem perbudakan di Selatan. Hal ini menyebabkan kemiskinan yang meluas, pengangguran, dan kelaparan. Perubah Sistem perbudakan dihapuskan, dan para budak dibebaskan. Hal ini memaksa para petani Selatan untuk mencari sistem tenaga kerja baru dan beradaptasi dengan ekonomi pasar. Munculnya sistem sharecropping, di mana petani menyewa tanah dari tuan tanah dan membagi hasil panen, menjadi sistem kerja yang dominan di Selatan. Sistem ini sering kali mengeksploitasi petani dan membuat mereka terperangkap dalam siklus kemiskinan.

Kondisi sosial politik pasca-Perang Sauadara

Kondisi sosial politik pada masa rekonstruksi terdapat beberapa permasalahan yang rumit selain ekonomi dan sosial, permasalah politik juga menjadi permasalahan yang rumit karena beberapa kepentingan, masalah tersebut salah satunya menegakkan suremasi politik kaum republik. Pemerintahan militer federal mengawasi administrasi militer di Selatan. Baik Andrew Johnson maupun Abraham Lincoln melakukan upaya untuk membangun kembali wilayah Selatan dan mengintegrasikan kembali mantan budak ke dalam masyarakat. Kongres memperdebatkan cara membangun kembali Korea Selatan dengan sangat rinci. Partai Demokrat, yang biasanya menentang emansipasi dan hak-hak sipil kulit hitam, tidak setuju dengan Partai Republik, yang menganjurkan hak-hak tersebut.

Rekonstruksi masa presidensial

Rekonstruksi Amerika Serikat Pasca Perang Saudara (1865-1877): Masa Presidensial, Kongres, dan Kegagalan di Selatan. Era Rekonstruksi di Amerika Serikat berlangsung dari tahun 1865 hingga 1877, menandai periode pasca Perang Saudara yang penuh gejolak. Tujuan utamanya adalah untuk mengintegrasikan kembali negara-negara bagian Selatan yang kalah ke dalam Uni, menghapuskan perbudakan, dan melindungi hak-hak budak yang baru dimerdekakan. Abraham Lincoln (1861-1865): Memfokuskan pada persatuan nasional dan kelanjutan perang. Proklamasi Emansipasi (1863) membebaskan budak di negara-negara bagian Konfederasi. Sedangkan Andrew Johnson (1865-1869): Mempromosikan "Rekonstruksi Presidensial" yang lebih lunak, mengembalikan hak-hak sipil kepada mantan Konfederasi, dan menentang hak pilih bagi orang Afrika-Amerika, dan Ulysses S. Grant (1869-1877): Melindungi hak-hak orang Afrika-Amerika dengan menggunakan kekuatan federal, memberlakukan Amandemen Ke-14 dan Ke-15, dan memerangi Ku Klux Klan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun