Mohon tunggu...
Vivi Arianti
Vivi Arianti Mohon Tunggu... -

Ungkapan sepasang tulip putih

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bersama-Sama Memberantas Terorisme

3 Oktober 2014   05:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:34 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ditinjau dari kajian sejarah, terorisme sesungguhnya telah terjadi berabad-abad yang lalu sebelum didefinisikan sebagai tindakan teroris. Hal tersebut disebabkan oleh sifat permanen manusia, seperti yang diungkapkan olehh Thomas Hobbes (1588-1679) bahwa manusia adalah serigala bagi yang lain (Homo Homini Lopus) untuk mencapai tujuanya. Jika dalam keadaan lapar dan terancam, dia tidak segan segan menikam yang lain.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai menyatakan banyak faktor penyebab timbulnya terorisme. Dan salah satu faktor yang mengerucut adalah radikalisme yang mengatasnamakan agama. Ansyaad mengakui akar kegiatan terorisme di Indonesia belum berhasil diredam. Paham radikal atas nama agama menurut Ansyad seringkali digunakan untuk memicu aksi terorisme. Semua pihak termasuk elemen masyarakat punya tugas yang sama untuk meluruskan pemahaman radikal yang berkembang.

Masyarakat perlu dilibatkan dalam menangani aksi-aksi teroris yang selama ini sangat meresahkan. Aksi tersebut bukan saja mengancam keamanan bangsa dan negara, tetapi juga merusak sendi-sendi perekonomian nasional. Masalah terorisme harus secepatnya ditanggulangi secara bersama-sama oleh aparat keamanan terkait dibantu masyarakat. Pelibatan unsur masyarakat tersebut sangat efektif, karena merekalah yang paling mengetahui kondisi orang-orang yang mencurigakan di suatu daerah. Terbukti, selama ini masyarakat juga telah banyak berperan dalam mengantisipasi kegiatan teroris, dengan melaporkannya kepada aparat keamanan. Sesungguhnya masyarakat memiliki kepedulian yang cukup tinggi dalam mencegah atau meredam  aksi teroris yang sangat berbahaya tersebut.

Memangsudah waktunya masyarakat dilibatkan lebih banyak lagi dalam upaya penanganan teroris. Pemberantasan terorisme kini  tidak  lagi hanya mengandalkan  Detasemen Khusus (Densus) 88 maupunBNPT. Peran masyarakat sangat vital karena adakemungkinan mereka akan lebih cepat mengetahui gejala, gerakan, bahkan operasi yang akan dilakukan teroris di suatu daerah. Apalagi telah terbukti, selama ini upaya penangkapan teroris yang dilakukan petugas di berbagai wilayah seperti di Bandung,  juga berdasarkan informasi masyarakat kepada pihak berwajib. Oleh karena itu, masyarakat bisa menjadi garda terdepan untuk mendeteksi adanya pergerakan dari kelompok teroris bersama-sama dengan aparat keamanan terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun