Mohon tunggu...
Vivian Sandra
Vivian Sandra Mohon Tunggu... -

Mahasiswi jurusan Bisnis Manajemen Tertarik pada kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kuliah Online, Mengapa Tidak?

31 Mei 2016   11:30 Diperbarui: 31 Mei 2016   11:33 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika seorang tante saya tahu bahwa saya mengikuti kuliah online, dia segera mengernyitkan kening, “Apa bisa”, tanyanya. “Saya yakin saya bisa” jawab saya mantap. Kuliah online memang istilah yang baru bagi orang Indonesia.Belum banyak yang menyadari keberadaannya termasuk tante saya tadi. Namun perlu diketahui bagi semua pelajar Indonesia, terutama yang sekarang atau tahun depan duduk di bangku kelas III SMA / sederajat, kuliah online itu ada di Indonesia dan bisa diikuti. Mutunya? Jangan tanya, ada beberapa kuliah online yang dibelakangnya adalah Universitas berkualitas di negeri ini. Universitas-universitas ternama di negeri ini yang menyelenggarakan kuliah online, menyatakan bahwa tidak akan ada perbedaan ijazah antara kuliah reguler dan kuliah online. Ini berarti mutu pendidikan online dan reguler adalah sama (karena memang diusahakan/dibuat sama)

Bagaimana dengan biaya kuliah online? Lebih murah dari kuliah reguler. Namun sekali lagi bukan berarti mutunya lebih rendah dari kuliah reguler. Biaya kuliah online di luar negeri lebih mahal dari pada kuliah reguler. Di Indonesia biayanya lebih murah karena ini adalah hal yang baru dan belum banyak dikenal. Sesuai dengan hukum permintaan, dapat diduga bahwa di luar negeri kuliah online banyak peminatnya. Ini adalah salah satu sebab kenapa biayanya lebih mahal dari kuliah reguler. Disamping fasilitasnya. Mahasiswa disediakan akses ke dosen atau tutor pendamping. Juga ada ruang forum untuk berdiskusi. Jadi apa yang tidak jelas bisa langsung ditanyakan.  Apa kebaikan dari kuliah online dibanding reguler? Ada beberapa hal yang bisa saya bahas di bawah.

Zaman sudah berubah. Itu alasan utama kenapa kita perlu mempertimbangkan kuliah online. Ini juga alasan kenapa pendidikan offline yaitu perguruan tinggi patut berpikir untuk menyelenggarakan kuliah online.   Kita tidak perlu terpaku pada mainstream bahwa kita harus duduk di bangku kuliah, menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan, membayar uang transport, kos di kota tertentu untuk mendapatkan pendidikan di universitas tertentu, menghabiskan waktu di jalan terutama bagi yang kuliah di kota besar seperti Jakarta yang kemacetan lalu lintasnya sangat parah. Internet telah mengubah banyak hal, kuliah online adalah salah satu konsekuensi yang harus ada. Dan seperti media online, taxi online, toko online dsb, kuliah online adalah sesuatu yang berkembang dan akan semakin berkembang di masa yang akan datang.

Tetapi memang kuliah online membutuhkan kualitas individu yang lebih dari mahasiswa reguler, terutama adalah kedisiplinan. Mahasiswa online harus mendisiplin diri untuk belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, mengerjakan review. Ketika saya mengikuti tes masuk saya ditanya beberapa pertanyaan yang cukup mudah dijawab, tetapi sukar dipraktekkan. Apakah anda sangat bisa diandalkan? Apakah Anda bersemangat untuk melakakan pekerjaan tanpa pengawasan?  Tidak sekedar menjawab tentunya mahasiswa kuliah online harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mempelajari ilmu yang dikehendaki. Terus terang ini sangat sukar.

Kelebihan kuliah online adalah belajar tanpa batasan. Tanpa batasan tempat dan waktu. Anda bertempat tinggal di Pare-Pare, Tanjung Pinang atau Payakumbuh? Anda memiliki dana terbatas untuk tinggal di kota metropolitan Jakarta sembari menempuh pendidikan S1 Anda? Anda harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan atau membantu keluarga? Jangan kuatir , Anda tetap bisa kuliah dengan cara perkuliahan yang flexible ini, yaitu kuliah online. Hanya ada satu syarat yang harus ada: sambungan internet.

Pengalaman saya selama mengikuti kuliah online akan saya coba bagikan. Setiap semester saya mengambil 4 atau 5 mata kuliah. Pada separuh semester pertama (3 bulan pertama) saya mendapatkan 2 atau 3 mata kuliah untuk dipelajari. (Tetapi ingat untuk semua mahasiswa, baik online maupun reguler , kalau sudah kuliah ilmu yang kita dapat dari dosen adalah 40%, yang 60% kita harus cari sendiri, lewat apapun: buku text, berita, teman, seminar, dari mana saja). Pada awal semester semua materi untuk 2 atau 3 mata kuliah pertama sudah dapat diakses. Biasanya saya langsung download dan simpan di file saya. Sedapat mungkin saya berusaha untuk mencetaknya dan mempelajari setiap minggu sesuai dengan yang telah dijadwalkan karena bahan cukup banyak.

Satu minggu adalah untuk 1 topik. Yang saya alami materi lumayan banyak, untuk lecturer note bisa 10 – 20 halaman A4, masih ada materi lain (presentasi dosen) atau link-link yang diberikan dosen. Kemudian hari Senin adalah waktu untuk belajar. Hari Selasa sampai Minggu adalah waktu untuk berdiskusi di forum, juga untuk mengerjakan tugas. Ada dua jenis tugas yang saya dapat yaitu tugas pribadi dan tugas kelompok. Kalau tugas kelompok kita harus aktif menghubungi teman-teman yang ada di kelompok kita. Setiap 5 minggu biasanya ada review yang terdiri dari 10 pertanyaan yang harus kita jawab dalam tempo 20 menit secara online. Selama ini saya kesulitan mengerjakan review. Semuanya dalam bahasa Inggris, bentuk multiple choices, pilihan semua hampir sama dan dibolak balik, waktu sangat terbatas. Harus belajar giat supaya tahu jawaban yang benar.

Video Conference ada di jadwal. Biasanya diadakan di hari kerja diatas jam lima sore atau hari Sabtu. Tandai hari-hari dengan jadwal video conderence. Ini mempengaruhi nilai absen yaitu 10% dari nilai keseluruhan. Setiap tiga bulan sekali kita mengikuti kuliah onsite. Ini mirip kuliah reguler dan keesokkan harinya diadakan tes tertulis yang nilainya adalah 35% dari nilai akhir yang akan kita dapat. Setelah selesai saya akan mendapat libur dua minggu lalu perkuliahan kembali dilanjutkan dengan prosedur yang sama sampai ujian akhir dilaksanakan. Demikian terus sampai semua mata kuliah ditempuh dan karena saya ambil S1 ada juga skripsi yang juga dilakukan secara online.

Banyak seminar-seminar internasional yang bisa saya akses melalui internet. Bahkan bisa ikut tur belajar ke luar negeri bila punya uang dan waktu. Ada juga seminar dari tokoh-tokoh nasional yang bisa diakses secara online. Dibatasi 200 orang pertama yang mengakses, jadi jika berminat ikut kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya.Yang mengikuti seminat minimal 1 jam berhak atas e-Sertifikat yang tentunya berguna untuk melamar kerja.

Saya merasa saya mendapatkan pendidikan dan pengetahuan yang baik selama mengikuti kuliah online. Saya juga bisa merintis usaha kecil-kecilan saya di rumah selama saya mengikuti kuliah. Jadi kuliah online ini sangat membantu saya karena ilmu bisa langsung saya praktekkan. Jadi jika Anda tertarik untuk berkuliah tanpa meninggalkan pekerjaan Anda, jangan ragu lagi untuk mengikuti kuliah online.

Tertarik untuk kuliah online? Salah satu yang layak untuk dicoba adalah HarukaEdu”. Haruka Edu berpartner dengan beberapa universitas terkemuka untuk mengembangkan, memasarkan dan menjalankan pendidikan online. HarukaEdu bertujuan memberikan pendidikan berkualitas bagi siapa saja, tanpa terbatas jarak dan waktu. Melalui Learning Management System (LMS), materi perkuliahan dalam bentuk video, audio, materi presentasi, forum diskusi, live chat, tugas yang telah saya ceritakan di atas dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Jika anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi mengenai Haruka Edu boleh mengirimkan email ke novistiar@harukaedu.com. Semoga tulisan ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun