Mohon tunggu...
Vivi Anhar
Vivi Anhar Mohon Tunggu... -

Work Hard, Play Hard

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisruh Jonan Tidak Becus Urus Anak Buah

18 Desember 2015   16:30 Diperbarui: 18 Desember 2015   16:56 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini Indonesia khususnya Jakarta sedang kisruh tentang pelarangan Ojek dan Taxi online beroperasi seperti biasa. Sebenarnya isu ini telah lama dan sering diperbincangkan oleh media sejak kemunculannya dimasyarakat. Media mengungkapkan bahwa pemerintah sebenarnya tidak setuju dengan adanya ojek dan taxi online tersebut. Tapi disisi lain masyarakat merasa diuntungkan dengan adanya mereka. Bukan hanya masyarakat, beberapa artis-artis cantik seperti Dian Sastro, Olla Ramlan, dan Aura Kasih juga pernah berkendara menggunakan Go-Jek (salah satu ojek online). Kebanyakan masyarakat beralasan bahwa kemacetan Ibu Kota yang menyebabkan mereka memanfaatkan armada online itu.

Tapi bertentangan dengan masyarakat, kemarin Ignasius Jonan (Menteri Perhubungan Indonesia) melarang dengan tegas penggunaan ojek online tersebut. Beliau mengungkapkan lewat Djoko Sasono pada detik.com kemarin “Pengoperasian kendaraan untuk angkutan penumpang umum yang tidak sesuai dengan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang LLAJ dan peraturan perundang-undangan turunannya adalah melanggar hukum sehingga pengoperasian tersebut dilarang”. Beliau memandang keselamatan penumpang yang dipertaruhkan dalam hal ini. Lalu apa bedanya dengan membiarkan ojek konvesional biasa? Itu pertanyaan yang dilontarkan masyarakat.

Hari ini juga masyarakat dikejutkan dengan pernyataan Presiden Jokowi masalah ojek online ini. Beliau melontarkan pendapat yang bertolak belakang dengan Jonan. Jokowi justru meminta agar Jonan menata keberadaan ojek online ini, bukan melarangnya, karena ini akan menyusahkan masyarakat. “Saya segera panggil Menhub. Ojek dibutuhkan rakyat. Jangan karena aturan rakyat jadi susah. Harusnya ditata –Jkw” kata Jokowi lewat akun twitter miliknya. Lalu Jonan mendapatkan order dari siapa mengenai pelarangan ini? Wong yang punya Negara aja ngijinin toh?

Bukan kali ini saja, pria kelahiran 21 Juni 1963 ini juga pernah bertentangan dengan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Sewaktu Jonan menjabat menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, beliau pernah dimarahi Dahlan didepan wartawan karena melontarkan kata-kata kasar ke salah satu wartawan pada saat itu. "You kalau nulis saya tempeleng," seru Jonan kepada wartawan usai acara penandatanganan MOU antara Ditjen Perkeretaapian Kemhub-PT KAI-Pemda Bekasi, terkait pembangunan stasiun Telaga Murni Bekasi.

Bukan hanya satu wartawan saja yang kaget tapi seluruh awak media yang ada disitu juga tidak sangka Jonan akan sekasar itu. Memang Dahlan Iskan juga mengakui bahwa mantan bawahannya tersebut susah sekali tersenyum dan bersikap ramah. Makanya beliau sengaja memarahi dan menyuruh Jonan meminta maaf kepada wartawan tersbeut saat itu juga.

Ada lagi yang tidak kalah mengejutkan. Cerita ini penulis dapatkan melalui salah satulisan netizen kompasiana yang juga dia dapatkan dari www.teraslampung.com. Dalam tulisan tersebut disebutkan bahwa bapak dua orang anak ini pernah berperilaku yang lebih tidak senonoh oleh seorang wartawati bernama Istiqomatul. Istiqomatul menceritakan dalam akun facebooknya perilaku tidak sopan Jonan saat diwawancarai. Pada saat itu dirinya sedang bertanya mengenai pembenahan KAI untuk meminimalisasi kemacetan. Begini ungkapnya diakun pribadinya tersebut:

Setengah jam kemudian, saya mulai bertanya soal pembenahan KAI untuk meminimalisasi kecelakaan. Saya rasa pertanyaan saya wajar. Tapi mungkin Jonan tak suka dengan pertanyaan itu atau mungkin dia bosan. Tiba-tiba, dia bilang, “Sudah ah. Aku capek. Aku mau begini (ibu jarinya diselipkan di antara jari telunjuk dan jari tengah). Enak lho begini. Kamu pasti belum tahu rasanya begini,” katanya seraya beringsut. Pejabat lain pada ketawa. http://www.kompasiana.com/alchemist/menteri-terpilih-ini-berprilaku-negatif_54f406a47455139f2b6c858e

Apa begitu seharusnya sikap pemimpin? Jika dia bisa bersopan santun dengan cara selalu mencium tangan Puan Maharani jika mereka bertemu, apa dia tidak bisa setidaknya senyum dan berkata halus didepan para awak penyebar informasi tersebut? Ya dia memang Cuma manusia, yang punya sisi positif dan negatif, tapi anda yang menilai sendiri sekarang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun