Dalam hal artike ini saya akan membahas mengenai fakta menarik anak kidal dan Dua Hemisfer Otak yaitu otak kanan dan otak kiri melihat otak kita adalah bahwa sisi-sisinya dasarnya identik dan itu benar sekali. Untuk sebagaian besar, kedua belah pihak terlihat secara fisik identik satu sama lain. Tetapi meskipun terlihat identik bagi sebagian besar orang, kedua sisi otak sebenarnya melakukan hal yang berbeda dan kita akan membicarakan tentang hal pertama yang ingin saya bicarakan adalah kontralateral. Dan artinya sebagian besar adalah bahwa sisi kiri otak menontrol sisi kanan tubuh dan sebaliknya. Jadi sisi kanan otak mengontrol sisi kiri tubuh. Dan ini berlaku untuk semua indra kita.
Jadi informasi dari bidang visual kiri kita. Pergi ke sisi kanan korteks oksipital kita, neuron, motorik, di sisi kanan otak kita mengontrol sisi kiri tubuh kita. satu-satunya hal yang dapat langsung kita pikirkan bahwa ini tidak berlaku adala baru jadi dalam hal ini, kedua belahan otak berkomunkasi dengan sisi tubuh yang sama. Dengan kata lain, mereka berkmunikasi secara ipsilateral, bukan kontralateral. Hal lain yang menarik adalah bahwa kita sebenarnya memiliki belahan otak yang dominan. Artinya kita juga memliki yang nondominan. Dan karena kita tahu bahwa otak berkmunikasi secara kontralateral dengan tubuh.
Belahan dominan biasanya adalah belahan yang berlawanan dengan tangan yang kita gunakan untuk menulis. Jadi orang yang tidak kidal memiliki kecenderungan untuk berotak kiri, begitu juga sebaliknya. Tetapi karena tangan kanan sangat dominan. Ini berarti belahan otak kiri adalah belahan otak yang dominan bagi bagian besar orang. Â Meskipun kidal adaah cara termudah untuk mengidenikasi belahan otak dominan kita, belahan otak dominan sebenarnya betanggung jawab untuk lebih dari itu satu hal yang kita temukan di belahan otak dominan, yang biasanya belahan otak kiri adalah bahasa. Secara khusus, area yang disebut area broca, yang bertanggung jawab untuk produksi ucapan dan area wernicke yang bertanggung jawab untuk pemahaman keduanya terletak di belahan otak yang dominan.
Kemungkinannya kita lebih suka menggunakan tangan kanan untuk memegang pena, menyikat gigi dan melempar bola. Namun, sekitar 10 persen orang di seluruh dunia lebih nyaman menggunakan tangan kiri mereka untuk melakukan aktivitas yang sama. Para ilmuan masih bigung mengapa beberapa dilahirkan dengan tangan kiri yang dominan sementara yang lain tidak. Dimasa lalu anak-anak yang tangan kirinya lebih dominan sering diperlakukan tidak baik, dipaksa untuk melatih tangan kanannya untuk tugas-tugas manual. Bahkan ada dugaan bahwa mereka memiliki rentang hidup yang lebih pendek jika dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak kidal sementara kita sekarang tahu bahwa klaim ini tidak masuk akal dan tidak logis masih banyak yang percaya bahwa orang kidal memiliki cara yang berbeda sering dianggap lebih kreatif dan lebih artistik dari pada orang yang tidak kidal.
Tapi seberapa besar klaim ini? Apakah otak orang kidal benar-benar berbeda? Meskipun jawabannya tidak sederhanan otak orang yang kidal dan tidak kidal. Tidak diraukan lagi berebeda. Jika kita adalah orang yang tidak kidal yang telah bergaul dengan seseorang yang kidal. Maka kita mungkin telah mengamati bahwa mereka menggunakan tangan kari mereka secara berbeda. Karena itu, wajar saja jika otak mereka terhubung secara berbeda sementara kita dapat melakukan gerakan yang sama satu set bagian otak yang berbeda mengendalikan mereka. Ketika mempelajari perbedaan antar otak orang yang tidak kidal dan kidal, kita harus melihat lateralisasi otak. Â
Ini mengacu pada bagaimana sisi kanan dan sisi kiri otak tidak sama berbeda dalam hal anatoni dan fungsinya. Mungkin perbedaan yang peling menonjol adalah bagian kiri  otak  yang mengontrol sisi kanan tubuh , dan sebaliknya. Belahan otak kanan juga sebagaian besar dianggap bertanggung jawab untuk tugas-tugas seperti mengenali wajah, mengekspresikan emosi, dan membaca emosi dan di sisi lain. Belahan otak kiri sering dikaitkan dengan logika, pemikiran kritis dan penalaran. Lateralitasi otak dan belahannya mungkin berbeda satu sama lain. Namun sebenarnya hanya ada sedikit bukti untuk mendukung gagasan bahwa orang yang kidal berpikir secara berbeda dari orang yang tidak kidal. Namun,  peneltian tentang pertanyaan kuno itu terus beralanjut. Banyak ilmuan mempelajari apakah orang kidal diprogram secara berbeda akan memungkinkan mereka akhirnya mengungkapan banyak misteri otak.  Â
Ada juga beberapa penelitan yang menunjukkan bahwa belahan otak yang dominan bersifat analitik. Bahwa bersama dengan bahasa, hal-hal seperti logika dan keterampilan matematika juga kedunya terutama dikendalikan oleh belahan otak yang dominan hemisfer nondominan, biasanya hemisfer kanan memiliki peran yang kurang menonjol dalam bahasa, tetapi bertanggung jawab untuk tugas lainnya. Misalnya, belahan nondominan memainkan peran penting dalam memahami emosional bahasa. Dan itu memungkinkan kita untuk mengenali apakah orang yang kita ajak bicara bahagia atau tertekan atau cemas hanya dari suaranya. Jadi, sementara belahan otak yang tidak dominan mungkin tidak mengontrol bahasa seperti yang dilakukan oleh belahan otak yang dominan ia tetap memainan peran penting penelitian juga mengimplikasikan bahwa belahan otak yang tidak dominan mungkin memainan peran penting dalam hal-hal seperti kreativitas dan musik dan pemprosesan spesial ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa belahan otak yang tidak dominan membantu kita menyatukan konsep gambaan besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H