Mohon tunggu...
viviana wijaya
viviana wijaya Mohon Tunggu... -

seseorang yang ingin terus mencoba dan belajar hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ijasah Sekolah yang Akan Digantikan dengan Ginjal

26 Juni 2013   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:24 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tadi pagi pas baca berita di salah satu situs berita online,saya terusik dengan salah satu berita yg berjudul DEMI IJASAH SANG ANAK,SUGIANTO TAWARKAN GINJALNYA.Baca judulnya sudah membuat saya penasaran dengan isinya,pengen tahu apa yang terjadi sampai ijasah harus di tukar dengan ginjal anggota tubuh yang sangat penting.

Di kisah kan bahwa ada seorang bapak yang ingin mengambil ijasah anaknya ijasah SMP dan ijasah SMA.Untuk mencari pembeli atau orang yang mau membeli ginjal si bapak ini beliau dan anaknya ngamen di Bunderan HI Jakarta.Anaknya yang menemani bapaknya mengamen membawa sebuah kertas karton yang bertuliskan "KEPADA SAUDARA YANG BUTUH GINJAL

Saat membaca judulnya timbul perasaan iba yang luar biasa dalam hati saya,sebegitu kasihannya bapak ini sampai harus menawarkan ginjalnya untuk selembar ijasah.Tapi saat saya baca isi beritanya saya merasa tidak bisakah masalah seperti ini di bicarakan tanpa harus dengan cara menarik perhatian sehingga orang jadi merasa iba dan merasa kasihan kepada nasib bapak dan anaknya.Kalau saya baca isi beritanya masalah bapak ini belumlah urgentsekali sampai harus menjual ginjalnya.Orang yang akan membeli ginjalnyapun akan merasa iba dan pasti akan mengurungkan niatnya.Saya tahu ijasah adalah surat penting untuk setiap pelajar tapi untuk memdapatkan ijasah itu kitapun tidak harus mengorbankan nyawa dan kesehatan kita.

Saya bukan orang yang tidak punya perasaan dan rasa iba,tapi saya tidak setuju dengan cara bapak ini mencari pertolongan.Karena menurut saya masalah yang si bapak dan anaknya hadapi masih bisa di atasi dengan cara musyawarah antara pihak sekolah dan orang tua,Bapak ini pun bisa minta surat pengantar dari rt,rw dan keluarahan atau instalasi-instalasi pendidikkan yang bisa menolong untuk mengatasi masalah bapak ini.

Saya merasa menjadi kurang simpatik dengan cara yang bapak tempuh untuk mengatasi masalahnya ini.Karena menurut pandangan saya masih ada cara dan jalan lain yang bisa di tempuh bapak dan anaknya tersebut.Lewat hal inipun bisa di jadikan masukan bagi dinas pendidikan di Indonesia ini supaya ke depan bisa memajukan pendidikan di Indonesia negara tercinta kita ini.

Doa saya untuk bapak Sugianto semoga mendapatkan jalan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ijasah ini dan untuk anaknya semoga mendapat masa depan yang baik dan berhasil sehingga bisa membahagiakan kedua orang tuanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun