Mohon tunggu...
Vivi AmeliaFitriani
Vivi AmeliaFitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Vivi Amelia

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Moderasi Beragama di Tengah Keberagaman Indonesia

2 Desember 2021   22:16 Diperbarui: 3 Desember 2021   04:59 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan Negara Kesatuan Republik yang mempunyai keragaman penduduk, mencakup suku, agama, ras, budaya serta bahasa. Keragaman dapat menjadi penyatu masyarakat tetapi dapat pula menjadi penyebab terjadinya benturan antar keragaman. Sikap keberagamaan warga Indonesia yang hanya mengakui kebenaran secara sepihak, tentu dapat mengakibatkan tabrakan antar kelompok agama.

Konflik kemasyarakatan serta pemicu ketidakharmonisan masyarakat yang pernah terjadi berasal dari kelompok ekstrim kiri dan ekstrim kanan. Maka untuk menghindari ketidakharmonisan tersebut perlu ditumbuhkankembankan cara beragama yang moderat atau disebut dengan sikap moderasi beragama. Kata moderat dalam bahasa Arab dikenal dengan al-wasathiyah sebagaimana yang ada dalam Al-Qur'an. Kata al-Wasath memiliki arti terbaik dan paling sempurna. Dalam hadis kata al-Wasath juga memiliki arti berada di tengah-tengah. Dengan demikian moderasi beragama merupakan sebuah jalan tengah dalam keberagaman agama di Indonesia. Tidak saling bertentangan namun mencari penyelesaian dengan toleran.

Sebagai masyarakat yang memiliki keyakinan kuat, maka pendekatan keagamaan menjadi pilihan untuk membangun keharmonisan masyarakat. Pendekatan yang dipilih tentunya melalui sikap beragama yang damai, yang sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia yang beragam. Dengan pendekatan tersebut, moderasi beragama yang ramah, toleran, mudah, dan terbuka dapat menjadi jawaban terhadap kecemasan konflik yang sedang marak terjadi di tengah keberagaman masyarakat. Moderasi beragama tidak berarti bahwa mencampurkan kebenaran dan menghilangkan jati diri masing-masing, namun dalam moderasi beragama, kita lebih kepada sikap keterbukaan menerima bahwa diluar diri kita terdapat saudara sebangsa.

Bagaimana sikap moderat dapat dikembangkan dalam masyarakat Indonesia? Pendekatan agama dan pendekatan keragaman dapat digunakan untuk mengembangkan sikap moderat. Pendekatan yang didahulukan adalah pendekatan agama, karena keyakinan agama di Indonesia sangat kuat dalam kehidupan seseorang. Peran pemerintah, tokoh masyarakat, dan para ahli agama juga diperlukan untuk mengembangkan wawasan moderasi beragama terhadap masyarakat Indonesia untuk mewujudkan keharmonisan serta kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun