Mohon tunggu...
Isma Savitri
Isma Savitri Mohon Tunggu... profesional -

bachelor degree japanese literature padjadjaran university, freelance writer and reporter, and cultural division staff of The Japan Foundation Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bianglala Raksasa Milik Singapura

15 Oktober 2011   17:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bulan Juni 2011 lalu ayah saya pergi ke Singapura untuk keperluan pekerjaan. Entah kenapa beliau tiba-tiba mengajak saya. Katanya "kamu kan udah pernah ke sana, udah ngerti Singapura, nanti kamu jalan-jalan sendiri aja selama ayah kerja." Karena dipikir-pikir boleh juga idenya, jadi saya berangkat deh, izin sebentar dari kantor. Selama empat hari saya di Singapura, ada dua hari dimana saya benar-benar sendirian. Dari Jakarta saya sudah membuat catatan tempat-tempat yang akan saya kunjungi, jadi meskipun sendirian saya tidak bingung. Salah satu yang saya kunjungi adalah Singapore Flyer. [caption id="attachment_135910" align="alignnone" width="300" caption="Foto diambil dari depan One Fullerton"][/caption] Bianglala raksasa setinggi 165 meter ini tidak membuat saya menyesal. Meskipun harus keluar uang SGD 29,50 tapi saya senang bisa melihat Singapura dari atas langit. Apalagi saat itu sedang ada pembangunan sirkuit Singapore F1 Grand Prix. Kita juga bisa lihat perairan Batam, lho. [caption id="attachment_135907" align="alignnone" width="300" caption="Singapore Flyer"][/caption] Bianglala raksasa ini terdiri dari 28 kapsul, dan masing-masing kapsulnya bisa menampung maksimal 28 orang. Untuk sekali putaran, kira-kira butuh waktu sekitar setengah jam. Sepertinya sih waktu itu saya terlalu excited sampai-sampai tidak sadar sudah mau sampai bawah lagi. Kapsul yang saya naiki saat itu kapsul biasa, hanya berisi orang-orang duduk menikmati pemandangan sambil berfoto. Sedangkan kapsul sebelah rupanya disewa khusus untuk keperluan syuting. Dan kalau malam, beberapa kapsul di Singapore Flyer ini bisa disulap jadi venue makan malam romantis. Di bagian dasar bianglala raksasa ini terdapat gedung mall 3 lantai yang sekaligus berfungsi sebagai stasiun keberangkatan dan kedatangan. Sebelum memasuki kapsul, kita akan dibawa melewati ruangan planetarium. Dan saat turun, jalan keluarnya justru membawa kita  masuk ke dalam toko souvenir. Kalau mau berbelanja ya langsung saja hunting tapi kalau tidak ingin ya terus saja jalan menuju keluar toko. Selain itu di tengah bangunan mall ini (tepatnya persis dibawah bianglala) terdapat hutan buatan, Rainforest Discovery Garden. Lumayan buat ngadem soalnya ada air terjun buatan juga disana. [caption id="attachment_135908" align="alignnone" width="300" caption="Lorong mall dengan rainforest di tengah"][/caption] Memang sepi juga sih rasanya kalau ke sana pas sendirian, pas weekday pula. Tapi kalau kalian akan ke Singapura dalam waktu dekat, dan ingin tahu rasanya naik bianglala raksasa, wahana ini boleh dicoba. Ke Singapura kan, gak harus belanja melulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun