fenomena Citayam Fashion Week sekarang kian sebagai perhatian, trend 'nongkrong' dengan memakai kostum unik ini dilakukan oleh anak-anak remaja berasal Citayam, Bojong Gede, dan  Depok. Mengusung konsep Harajuku ala Jepang, Citayam Fashion Week bisa dijumpai di daerah Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di sekitar Stasiun MRT BNI Dukuh Atas dan  Terowongan Kendal.
Pro serta kontra terkait trend ini juga ramai diperbincangkan pada masyarakat. Pendukung positif berasal trend tersebut melihat bahwa adanya perubahan stigma terhadap penelitian yang dilakukan oleh Standford University perihal Indonesia yang disebut sebagai negara paling malas berjalan kaki. tetapi lewat trend Citayam Fashion Week justru bisa sedikit mengganti kebiasaan warga  Indonesia buat lebih banyak berjalan kaki.
Tentunya hal tadi memicu kenaikan jumlah sampah, apalagi ada banyak remaja yang masih abai dalam pemilahan dan  pembuangan sampah. sebagai akibatnya area Sudirman terlihat lebih kumuh serta kotor. dari banyaknya komentar masyarakat net, pendapat pro serta kontra terhadap trend ini sebab kawasan Sudirman adalah pusat usaha serta tempat strategis yang kini  padat dikunjungi pendatang. hingga akhirnya daerah Sudirman dijaga sang Satpol-PP buat ketertiban area tadi.
Selain itu kedatangan para selebritas yang membuat konten sambil catwalk beserta pengunjung lainnya juga sebagai daya tarik tempat Sudirman.
Citayam Fashion Week ini juga dianggap dapat menimbulkan dampak negatif.Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi justru melarang kegiatan aksi berbusana di jalanan ini. Menurutnya aksi peragaan busana di zebra cross atau jembatan penyeberangan kawasan Stasiun Moda Raya (MRT) Dukuh atas Jakarta Pusat bisa mengganggu aktivitas di jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H