Mohon tunggu...
Vivi Pipi
Vivi Pipi Mohon Tunggu... -

vivi sukses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia

15 Juli 2014   13:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

RAHASIA
“Ssst, jangan bilang siapa-siapa ya! Ini rahasia kita berdua”. “Sumpah, hanya kamu saja yang tahu. Jadi jangan bilang siapa-siapa soal ini. Ini rahasia”. “eh sini deh. Aku punya berita tentang si dia. Dia itu bla bla bla. Tapi ingat, jangan beritahu siapa-siapa masalah ini. Ini rahasia”. “Janji kamu gak bilang kesiapa-siapa? Oke. Ini adalah rahasia kita. Ingat, rahasia” Inilah serangkaian produk rahasia.
“Mel, kamu tahu tidak kalau si fathonah itu udah hamil dua bulan? Dia hamil sami si Jayus. Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa ya masalah ini. Ini rahasia. Kemarin tetangganya sendiri yang cerita sama aku kalau fathonah itu hamil dua bulan”. Bisik inah. Ah lagi-lagi rahasia. Batinku. Setelah mengiyakan perkataan inah hanya dengan anggukan, aku meninggalkannya dan berjalan menuju kamar kecil. Disana berdiri ria dan leli. “Eh sini mel. Kamu teman sebangkunya fathonah kan?” tanya ria. Aku mengangguk pelan. “Kamu harus tahu mel. Dan kamu harus jaga jarak sama dia. Dia itu perempuan ganjen mel. Buktinya dia hamil 4 bulan sama si hambal. Ternyata air tenang menghanyukan. Hebat banget si hambal yang pendiam itu bisa hamilin fathonah” ucapnya bersemangat. “Parahnya lagi mereka ngelakuinnya di belakang sekolah mel. Ugh, bikin malu sekolah aja” sambung leli. Aku masih diam. “Tapi ingat mel, jangan bilang siapa-siapa masalah ini. Cukup kita bertiga saja yang tahu. Ini rahasia. Biar pihak sekolah tahu sendiri maslah ini. Oke?” timpal ria. Aku hanya tersenyum ringan menanggapi perkataan mereka. Lagi-lagi rahasia.
“Hai mel” sapa izzan sembari memamerkan serentetan gigi indahnya ketika aku berjalan didepannya. Ku balas dengan senyuman balik. Aku duduk disampingnya. “Boleh pinjam korannya sebentar!” pintaku. Masih dengan senyum kambingnya ia menyerahkan koran harian Surabaya. “KPK HARUS UNGKAP AKTOR LAIN DI KORUPSI PENGADAAN AL QURAN”. Judul sebuah berita di koran harian Surabaya. “Al-qur’an kok di korupsi” kata izzan yang sudah membaca berita tersebut. “hmmh. Korupsi sudah jadi rahasia umum” timpalku. Ah, lagi-lagi rahasia.
“Mel”
“apa?” tanyaku masih dengan mata terarah berita di koran harian surabaya
“fathonah sakit?”
“gak tau”
“kok gak tau?”
“gak dikasih tahu”
“kenapa kok gak dikasih tahu?”
“mana ku tahu”
“hmmhhh” hanya desisan nafas yang keluar dari hidungnya. “kenapa kok tanya-tanya fathonah? Kangen?” tanya ku sembari menaruh koran diatas bangku.
“enggak. Hanya ingin tahu aja”
“uhmmm”
“denger-denger fathonah hamil?”
“denger dari siapa?”
“inah”
“dia bilangnya gimana”
“beneran jangan bilang dia ya. Soalnya kata dia jangan bilang siapa-siapa apalagi amel. Ini rahasia.”
“iya. Cepet ngomong apa dia?”
“dia bilang fathonah hamil dua bulan sama jayus”
“oh” kataku ber o ria. Ku kembalikan koran pinjaman ke pemiliknya, izzan. “makasih buat koran dan informasi rahasianya ya” kataku dengan senyum licikku. Lagi-lagi izzan hanya tersenyum. Terlalu murah senyum. Sehingga sulit membedakan mana senyum bahagia, luka bahkan hinaan.
Aku berjalan kearah kantin untuk membeli minuman. Perutku serasa melilit karena belum terisi nasi sama sekali. “Mbak, bakso satu” kataku memesan. Kantin memang tak pernah sepi di kala bel istirahat mulai berdering. Mbak ais dan mbak saro sibuk melayani pelanggannya yang kebanyakan pada rewel. Ada yang minta minuman marimas tidak pakai es, ada juga yang hanya air es nya saja tidak pakai marimas. Aneh memang. Aku memilih duduk dipojok kantin yang bisa melihat langsung lapangan basket dan halaman sekolahan melalui jendela kantin. Dilapangan basket ada si jayus yang sedang bermain basket dengan timnya. “kasihan kamu jayus” gumamku lirih. Jayus adalah siswa seangkanku dan menjadi leadernya tim basket SMK Maju Jaya. Wajahnya tidak cakep-cakep amat. Hanya saja manis dan bertubuh atletis. Sehingga tidak jarang sisiwi-sisiwi SMK Maju Jaya sering menjadikannya ogos alias objek gosip. Entah gosip yang enak didengar maupun gosip miring. Mataku beralih ke halaman sekolah. Dibawah pohon beringin itu, Hambali si cowok minus itu sedang asyik membaca buku sembari sesekali mencatat sesuatu di buku tulisnya. “si pendiam yang malang” Batinku. Beberapa menit kemudian pesananku tiba. Sungguh, makan adalah kado istimewa dikala lapar. “Mel. Fathonah kemana kok dua hari ini tidak kelihatan?” tanya farit yang secara tiba-tiba duduk didepanku. Hampir saja aku tersedak karena kemunculannya yang tiba-tiba. Aku menelan paksa baksoku. Aku hanya mengangkat kedua bahuku pertanda aku tak tahu dan meneruskan kembali kegiatan makan baksoku.
“Kata si ria, fathonah hamil ya?” tanyanya to the point dan agak melirihkan suaranya. Aku diam tak menggubris. Paling-paling ujung-ujungnya bilang ini rahasia. “Dia hamil sama si anton?” aku tetap diam tak menjawab. Tadi katanya hamil sama hambal, kok sekarang pindah ke anton? Memangnya bisa ya yang hamilin itu pindah-pindah? “Dulu kalau kamu mau nerima cinta aku, mungkin nasib kamu tidak bakalan seperti ini fathonah” ucap farit lirih. Aku masih asyik dengan baksoku. “Mel, kamu kan teman baiknya. Tolong nasihati dia supaya tetap tegar dengan masalah ini. Jangan biarkan hanya karena masalah ini dia terpuruk selama-lamanya.” ucapnya sok prihatin. “fathonah yang cantik, fathonah yang pintar, fathonah yang baik. Kenapa kamu bisa jadi seperti ini?” lanjutnya. “tapi ingat mel. Jangan beritahu siapa-siapa masalah aku suka fathonah maupun masalah fathonah hamil. Ini rahasia mel. Aku tidak ingin namanya buruk dimata anak-anak. Apalagi berita ini sampai ke guru” katanya meyakinkan. Aku hanya membalas ucapannya dengan tatapan jengkel. Mungkin dia risih dengan pandanganku. Kemudian di pergi meninggalkanku dengan kekecewaan karena perkataannya yang tidak ku hiraukan sama sekali.
Bel masuk pelajaran keenam berdering. Seharian ini aku sendirian. Fathonah tidak masuk dua hari ini entah kemana. Si kembar indah dan indri pergi ke jawa tengah karena nenek mereka meninggal. Sedangkan si atik sibuk menyelesaikan PR fisikanya di perpustakaan sekolah. PR fisika dua yang sudah dua minggu yang lalu sama sekali belum dikerjakannya. Dasar miss santai. Apa-apa dianggap mudah. Jadinya kan gini. Selalu kelabakan sendiri. “Amel, sini nak!” suara Bu zakiya mengejutkanku. Wali kelas 3 TKJ 1 ini berdiri diambang pintu ruang BP. “ada apa bu?” tanyaku sesampainya diruang BP. “duduk nak!” ucap bu zakiya pelan. Disampingnya duduk pak mas’ul dengan wajah seriusnya. Dialah guru BP di SMA Maju Jaya Surabaya.
“apa benar fathonah hamil?” tanya bu zakiya langsung ke pokok permasalahan
“saya tidak tahu” jawabku sekenannya
“ada siswa yang memberi informasi bahwa fathonah hamil dua bulan”
“dua bulan bu?” tanya ku
“iya dua bulan”. Bualan macam apa lagi ini? Masak si fathonah satu waktu hamil bisa punya masa hamil 3? Dua bulan, tiga bulan dan empat bulan. Lucu sekali.
“maaf bu. Kalau boleh tahu siapa yang beri ibu informasi si fathonah hamil dua bulan?”
“si farit. Anak kelas 3 TKJ 4”. Bocah gendeng.
“mohon maaf bu. Ini masalah pribadi fathonah. Saya tidak tahu dan tidak mau ikut campur. Ini adalah rahasia pribadinya bu. Bukan rahasia umum. Permisi”. Setelah berpamitan, kembali kulangkahkan kaki ku menuju kelas. Dreeet. Hp ku bergetar. Sms masuk. “ameeelll. Udah kangen ya sama aku? Kan udah dua hari gak ktmu. Aku juga kangen kok sama kamu. Hhhh. Oya mel, dapat salam dari ibuk. Kapan mau main ke malang? Besok aku mau buat surpsise sama temen2. Sekalian aku bawa oleh2 banyak. Tapi jangan bilang2 lhoya. Namanya juga surprise. Jadi rahasia. Bye2 sobat lucuku”. Aku senyum-senyum sendiri. Lagi-lagi rahasia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun