Mohon tunggu...
Vitry Andini
Vitry Andini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Terus belajar Hal baru...

Seorang Ibu Rumah Tangga dengan segala rutinitasnya, Kategori Emak doyan traveling, membaca dan sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Anakku Berbeda?

3 Agustus 2019   14:53 Diperbarui: 3 Agustus 2019   15:09 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut Ini, ada 6 hal yang kita harus lakukan, bila dihadapkan pada kenyataan bahwa sang anak ternyata  "special need".

1. Menerima dengan Ikhlas

Pada dasarnya Tuhan tidak memberikan sesuatu ujian atau kesulitan diluar batas kemampuan umatNya. Bila kita diberi ujian dengan kehadiran buah hati yang berbeda dengan anak lain, maka yang pertama dilakukan adalah berusaha menerima kehadiran si anak dengan ikhlas. Kenapa harus berusaha? Karena memang tidak mudah untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. 

Sadarilah bahwa  anak juga pasti tidak mau ditakdirkan dengan kondisi yang berbeda.  Jika anak bisa minta pasti dia akan minta dilahirkan sebagai anak yang cantik atau tampan, dan pandai. Jadi anak tidak  berdosa,  justru orang tua nya lah yang berdosa jika menelantarkan anak yang sudah Allah titipkan pada kita. 

Maka, berdamailah dengan hati. Ikhlaskan dan atur mindset bahwa apapun yang telah Allah titipkan kepada umatNya adalah yang terbaik menurutNya. Karena sejatinya Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi umatNya. Jika sudah bisa ikhlas dan berdamai dengan hati maka akan lebih mudah menjalani kehidupan sehari-hari. Tidak ada beban atau perasaan malu dengan kondisi sang anak. 

Jika anak yang lahir dengan kondisi berbeda dijadikan beban, akan membuat orang tua akan merasa lebih terpuruk, dan ini tentunya juga ber efek kurang baik untuk tumbuh kembang anak.

2. Menyayangi  Anak dengan Tulus

Bagaimanapun Allah menciptakan manusia punya hati dan perasaan. Begitu pula dengan anak. Walau mungkin si anak tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan cara biasa, tapi dia tetap punya perasaan. Jika dia merasa orang tua nya menerima kehadirannya dan menyayangi dirinya dengan tulus apa adanya, maka anak juga akan bisa merasakan ketulusan cinta dari orang terdekatnya terutama orang tua nya. Dengan kasih sayang yang tulus akan menimbulkan ikatan yang kuat antara anak dan orang tua. Hal ini bisa memberikan dampak positif secara psikis pada diri si anak. Perasaan bahagia akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak dan anak tidak merasa dikucilkan. 

3. Stop Membandingkan dengan Anak Lain

Tanpa kita sadari, seringkali orang tua membandingkan kemampuan sang anak dengan anak lain, lalu timbul pertanyaan

" kenapa anakku tidak bisa seperti mereka? " 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun