Mohon tunggu...
Vitria Ristiani
Vitria Ristiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Inspirasi Masyarakat: Kisah Local Heroes Pengelola TPS Banyudono

8 Agustus 2023   15:23 Diperbarui: 8 Agustus 2023   15:28 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah teduh dan asrinya kehidupan di desa, terdapat rutinitas yang menarik bagi masyarakatnya. Lingkungan yang bersih dan sehat dijaga oleh para warga Banyudono setiap harinya. Para warga senantiasa turut andil dalam penjagaan kebersihan di sekitarannya. Salah satu yang menarik dari penjagaan kebersihan ini yaitu keberadaan TPS yang tertata dengan rapi. 

TPS merupakan singkatan dari tempat pembuangan sampah. Sampah memiliki definisi sebagai sisa dari kegiatan sehari-hari manusia atau sisa dari proses alam yang terjadi. Masalah sampah seringkali terjadi karena memiliki dampak yang sangat mengganggu manusia. Namun, dengan     adanya keteraturan dalam pengolahan sampah dan pemberdayaan tps yang baik maka dapat disebut sebagai sebuah langkah maju dalam penanganan sisa kegiatan sehari-hari tersebut. 

Di banyudono ini terdapat tps yang terletak di dusun banjengan dengan meliputi pengangkutan sampah pada satu desa. Pengangkutan sampah memiliki jadwal sendiri dan tepat waktu dalam pelaksanaanya. Keteraturan pada pengolahan sampah ini membuat warga senantiasa hidup nyaman dan tentram. 

Di balik keteraturan tersebut, terdapat salah satu tokoh local heroes yang mempelopori hal-hal yang bersangkutan dengan pengolahan sampah tersebut. Sosok tersebut adalah Ibu Anik Heni Lestari. Ibu Anik Heni Lestari atau kerap dipanggil ibu Ani merupakan wanita paruh baya yang menjadi ketua dari pengelolaan tps di desa banyudono. Beliau memiliki perangai keibuan dengan segala perhatiannya pada masyarakat sekitar. Ibu Ani sudah bertahan selama 8 tahun untuk menjalankan tps hingga sampai pada tahap saat ini. Dahulu, saat operasional tps belum memenuhi, beliau memakai dana pribadi sebagai modal dalam menjalankan tps tersebut. Awalnya terdapat 10 orang dalam pengelolaannya meliputi pengambilan, pemilahan, dan penjualan kembali sampah daur ulang, namun seiring dengan berjalannya waktu dan ketidakpastian akan masa depan tps, pengelolanya berkurang menjadi 4 orang saja, dan hingga saat ini ada 5 pegawai tetap yang bekerja di tps. Ibu Ani mencoba untuk meminta dana pada pemerintah sebagai modal dalam pengelolaan tps, tetapi baru turun di 2021. Sehingga pada tahun 2015 di saat pembangunan sampai jalan pada 2016, ibu Ani dengan sukarela menuangkan keringatnya untuk pengembangan tps. Lalu, pada saat ini sudah terdapat 2 kendaraan tetap untuk pengambilan sampah di tiap-tiap titik kumpul pengambilan sampah pada masing-masing dusun. Untuk operasional pengambilan sampah dilakukan pada hari senin, rabu, dan jumat. Kendaraan berupa motor tossa akan dikendarai oleh 2 orang dalam 1 kendaraan untuk proses pengambilan sampah. Akan ada 4 titik kumpul untuk desa banyudono dalam pengambilan sampahnya. Setelah sampah diambil, maka petugas akan memilah sampah untuk yang dapat didaur ulang dan juga dijual. 

TPS Banyudono
TPS Banyudono

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggungjawab bersama sehingga harus dilakukan melalui kerjasama. Ibu Ani mencoba memberikan pengertian pada warga sekitar banyudono agar lebih peduli pada pemilahan sampah dan dampaknya bagi masing-masing orang. Ibu Ani juga sesekali mengisi seminar dalam pelatihan pengolahan sampah rumah tangga di beberapa desa sekitar. 

Keberhasilan Ibu Ani dalam pengelolaan TPS memberi dampak positif bagi keberlangsungan pengelolaan sampah di banyudono. Hal itu diharapkan dapat membuat warga masyarakat lebih menyadari mengenai pentingnya kebersihan maupun pemilahan sampah sehingga dapat lebih menghargai keberadaan tps. Semakin banyak orang sadar akan hal ini maka semakin besar pula peluang untuk memiliki tps dengan kualitas tinggi. 

Keberadaan local heroes pengelola sampah seperti Ibu Ani ini bukan hanya memberikan manfaat dalam hal pengelolaan sampah, namun juga sebagai pembawa perubahan sosial serta ekonomi berkelanjutan. Semoga dengan adanya pengelolaan yang baik ini, masyarakat memiliki kesadaran diri bahwa kebersihan lingkungan merupakan tanggungjawab bersama. Dalam hal ini, pemerintah juga harus kooperatif dalam membantu keberlangsungan pengelolaan sampah yang ada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun