Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesempatan dan membangun masa depan yang cerah. Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat tantangan besar yang masih harus dihadapi, khususnya dalam hal kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Meskipun di Indonesia ada kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan bagi perempuan, masih ada kesenjangan dalam kualitas pendidikan antara perempuan dan laki-laki yang perlu diperhatikan.
Meskipun perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama terhadap pendidikan formal, kualitas pendidikan yang mereka terima seringkali berbeda. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perbedaan dalam pembelajaran dan pengajaran hingga ketidaksetaraan dalam sumber daya pendidikan.
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh kualitas guru dan materi pembelajaran yang disampaikan. Namun, seringkali terjadi bahwa perempuan dan laki-laki mendapatkan pengajaran yang berbeda, terutama dalam hal ekspektasi dan stereotip gender. Hal ini dapat mengakibatkan perempuan kurang mendapatkan dukungan dan dorongan untuk mengejar bidang studi yang dianggap "tradisional" bagi laki-laki, seperti sains dan teknologi.
Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang tersedia. Sekolah-sekolah di daerah perkotaan mungkin memiliki fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah-sekolah di pedesaan, yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan yang diterima oleh perempuan dan laki-laki.
Untuk mencapai kesetaraan dalam kualitas pendidikan antara perempuan dan laki-laki, perlu adanya upaya yang berkelanjutan dari berbagai pihak. Ini termasuk pelatihan untuk guru dalam mengatasi stereotip gender, peningkatan infrastruktur pendidikan di daerah pedesaan, serta promosi kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dalam pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H