Mohon tunggu...
Vitria Wulansari
Vitria Wulansari Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Minggu ke 9 Model 4 C (Connection, Challenge, Concept, Change)

23 Februari 2022   20:30 Diperbarui: 23 Februari 2022   20:31 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnal Refleksi Minggu Ke-9

VITRIA WULANSARI, S.Pd

CGP Angkatan 4 Kabupaten Tulungagung

Model 4C (Connection, Challenge, Concept, Change)

  • Connection

Kegiatan Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4 dimulai kembali pada minggu ke-2 bulan Februari 2022. Tepatnya pada tanggal 7 Februari 2022. Diawali sebelumnya dengan melaksanakan Pretest modul 2, Kegiatan Pendampingan Individu (PI) 2, dan Lokakakrya 2 di Hotel Istana Tulungagung. Kegiatan yang secara terjadwal memasuki minggu ke-9 ini mulai membahas isi modul 2, yang dibuka dengan modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain ; lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.

  • Challenge

Kegitan challenge dari modul 2 ini adalah mengkaji tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. CGP disajikan kumpulan pengetahuan berharga yang akan mampu menjadi bekal untuk memberikan pembelajaran bermakna, berkualitas, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan belajar siswa, serta menjawab semua ketimpangan permasalahan pendidikan. Selama ini fakta yang masih ditemukan adalah bahwa pembelajaran di desain oleh guru menggunakan media atau metode yang diaggapnya baik dan cocok untuk menyajikan sebuah topik tertentu. Ternyata baik bagi guru, bukanlah berarti baik pula dalam pencapaian tujuan belajar siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dapat mengakomodasi dari semua perbedaan murid dalam satu kelas, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten (kesiapan belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya ), diferensiasi proses (kemandirian belajar siswa), dan diferensiasi produk ( hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan).

  • Concept

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Diantaranya keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.

Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun