Mohon tunggu...
Vito Taufiq Hidayat
Vito Taufiq Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - History Science - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa sejarah yang berdedikasi dan bermotivasi tinggi pada landasan akademis yang kuat di bidang sejarah dan penelitian sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Memperkenalkan Sistem Hidroponik dan POC ke KWT Desa Cangkol Mojolaban

9 Januari 2025   12:34 Diperbarui: 9 Januari 2025   21:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Foto Ibu-Ibu KWT bersama Mahasiswa UNNES GIAT 10 di Desa Cangkol, Sukoharjo'' ( Fotografer : Rizki Dharmawan )

Cangkol, Sukoharjo – Tim KKN UNNES GIAT 10 memperkenalkan metode pembudidayaan tanaman dengan sistem hidroponik dan penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Cangkol, Kec. Mojolaban, Sukoharjo. Program yang dibuat ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan lahan dan meningkatkan produktivitas masyarakat desa, khususnya para KWT, agar dapat menerapkannya di rumah masing-masing dan mampu mengurangi perilaku hidup konsumtif.

Vito Taufiq dan Alam Wifaq, Selaku tim KKN, Menjelaskan bahwa sistem penerapan hidroponik memungkinkan tanaman tumbuh tanpa memerlukan tanah, dengan air sebagai media utama. "Sistem ini sangat efisien karena tanaman mendapatkan nutrisi secara langsung. Kami juga memanfaatkan pupuk organik cair untuk menggantikan nutrisi kimia, sehingga lebih ramah lingkungan dan hemat biaya" ujarnya.  Pupuk organik cair yang diperkenalkan dibuat dari bahan-bahan sederhana, seperti limbah sayuran, kulit buah, dan cangkang telur ayam. Proses pembuatannya mudah dilakukan oleh warga dengan bantuan ember fermentasi. " Dengan POC, warga tidak perlu membeli pupuk kimia yang harganya semakin mahal. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk mendukung sistem hidroponik mereka" tambah mereka. 

Sosialisasi Hidroponik dan POC kepada Ibu-ibu KWT di Desa Cangkol (Fotografi : Kamal)
Sosialisasi Hidroponik dan POC kepada Ibu-ibu KWT di Desa Cangkol (Fotografi : Kamal)

Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) kepada Ibu-Ibu KWT di Gedung Pertemuan Mojolaban (Photograpy : Alvina Ryan)
Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) kepada Ibu-Ibu KWT di Gedung Pertemuan Mojolaban (Photograpy : Alvina Ryan)

Dalam pelatihan ini, mahasiswa Tim KKN UNNES GIAT 10 memberikan pelatihan kepada ibu-ibu KWT mengenai pembuatan sistem hidroponik sederhana, seperti menggunakan pipa PVC, pompa air kecil, dan larutan nutrisi yang terjangkau. Sebagai contoh, tim KKN membangun kebun hidroponik mini di halaman kebun milik Kelompok Wanita Tani dengan menanam selada dan bayam.

Antusiasme Warga dan Harapan Jangka Panjang

Dalam pelatihan, mahasiswa memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu KWT mengenai manfaat hidroponik, penyemaian (penyiapan benih tanaman), serta pembuatan hidroponik menggunakan pipa PVC dan ember plastik. Selain itu, mereka juga mengajarkan pembuatan POC yang digunakan sebagai larutan nutrisi bagi tanaman. Mahasiswa KKN juga memberikan alat-alat kebutuhan hidroponik, seperti nutrisi AB Mix, alat pengukur pH Total Dissolved Solid (TDS), serta pompa air untuk mengalirkan nutrisi AB Mix dan cairan pupuk ke pipa yang sudah ditanami. Warga sangat antusias terhadap pelatihan hidroponik dan pembuatan POC yang sangat membantu para ibu-ibu KWT.

Foto Sistem Hidroponik NFT yang sedang dirakit di kebun KWT (Fotografi : Rizki Dharmawan)
Foto Sistem Hidroponik NFT yang sedang dirakit di kebun KWT (Fotografi : Rizki Dharmawan)

Proses Pelatihan Penyemean Benih oleh Alam Wifaq kepada Ibu-Ibu KWT (Fotografi : Rizki Dharmawan)
Proses Pelatihan Penyemean Benih oleh Alam Wifaq kepada Ibu-Ibu KWT (Fotografi : Rizki Dharmawan)
Bu Lurah, selaku Ketua KWT, menjelaskan, "Sistem hidroponik NFT ini sangat membantu di kebun KWT untuk para ibu-ibu dalam berkebun karena efisiensi tempat dan waktu. Penggunaan POC sangat membantu dalam mengurangi pembelian pupuk kimia yang dapat kami alokasikan ke kebutuhan lain. Harapan kami, dengan adanya pelatihan sistem hidroponik dan pembuatan POC ini, kami dapat membantu menjaga ketahanan pangan yang sedang dijalankan oleh Bapak Prabowo Subianto selaku Presiden RI ke-8" ujarnya. 

Dengan demikian, harapan Tim KKN UNNES GIAT 10 mengenai program ini adalah menciptakan kemandirian ekonomi bagi kelompok wanita tani sekaligus mendukung ketahanan pangan Desa Cangkol. Dengan pemanfaatan hidroponik NFT, diharapkan para ibu-ibu KWT dapat menggunakannya sebaik mungkin dan menerapkannya di rumah masing-masing untuk pertanian yang lebih modern. Selain itu, penggunaan POC diharapkan dapat mengurangi pembelian pupuk kimia, yang di satu sisi sangat berbahaya dan harganya cukup mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun