Mohon tunggu...
Vito Rizki
Vito Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Vito Riski Juniarto, mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Inspiratif Fadil Anak Yatim Piatu yang Mengurus Adiknya

7 Januari 2024   17:38 Diperbarui: 7 Januari 2024   17:46 2651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ditinggal Ibu dari umur 8 Tahun  membuatnya menjadi orang yang kuat, walaupun sudah tidak ada peran orang tua dalam hidupnya namun dia harus menggantikan sosok orang tua bagi ke 2 adiknya. Rafa dan Aisyah yang masih butuh kasih sayang orang tua terpaksa harus diurus oleh kakaknya takala subuh tiba saat matahari belum ada, Fadil sudah pergi kepasar untuk menjadi kuli panggul walaupun Fadil hanya tamat sampai SD kelas 6 saja dia seakan telah menamatkan sekolah kehidupanya. Malu jika kita yang masih lengkap keluarganya namun masih banyak mengeluh, malu oleh Fadil sang Anak 15 Tahun yang bisa menggantikan peran Ayah di balik keras nya hantaman ombak kehidupan.

 Sedikit demi sedikit rupiah dikumpulkan untuk makan adik-adik nya tak jarang banyak yang menyantuni nya tapi dia tidak mau hidup dari rasa iba, tidak mau melalui kehidupan dari rasa belas kasihan. Dia yakin kerja keraslah yang akan menghantar ke pintu gerbang kesuksesan, Ibu nya yang meninggal karena penyakit Ginjal dan Ayah yang telah pergi beberapa tahun sebelumnya membuat dia menjadi pribadi yang tahan banting, Ujian kehidupan ditinggalkan orang tua menurut Fadil adalah hal terberat. Dimana anak-anak seusianya masih hidup dari kasih sayang orang tua namun Fadil harus menahan beratnya beban menjadi pengganti Ayah dalam kehidupan, benar menurut lagu Iwan Fals bahwa ada anak sekecil itu yang rela berkelahi demi waktu, demi satu Impian yang kerap ganggu kalian.

Lirik itu menggambarkan Fadil, semoga Fadil bisa mengarungi kerasnya ombak kehidupan dan mampu menunjukan pada dunia bahwa semua orang berhak menjadi orang sukses tanpa memandang latar belakang apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun