Mohon tunggu...
Vito Rizki
Vito Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Vito Riski Juniarto, mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahalnya Biaya Pendidikan di Indonesia

10 Oktober 2023   17:38 Diperbarui: 10 Oktober 2023   17:47 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan mahalnya biaya pendidikan di Indonesia

Biaya pendidikan di Indonesia yang mahal adalah masalah usang yang tak kunjung tuntas, walaupun pemerintah telah mengadakan sekolah negeri yang disubsidi full oleh pemerintah dari dana BOS tetapi pada kenyataan nya tidak semua orang bisa memasuki sekolah negeri. Di Bandung saja SMP Pasundan 1 Bandung memiliki biaya pendaftaran dan spp lebih dari 5 juta rupiah untuk bisa bersekolah dijenjang pendidikan menengah, apalagi dijenjang sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi, angka mahalnya biaya pendidikan di Indonesia membuat sebagian orang tidak bisa melanjutkan pendidikan bahkan ke tingkat sekolah menengah ataspun. Mengingat ijazah di jenjang sekolah menengah atas pun saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk keberlangsungan taraf hidup, program presiden jokowidodo untuk Revolusi Mental harus dimulai dari generasi saat ini dengan topangan ilmu pendidikan demi upgrade kualitas sdm di Indonesia. 

Akankah rencana Generasi Emas Indonesia 2045 terealisasi?

Jika biaya pendidikan masih mahal hal itu sangatlah akan jauh dari ekspetasi yang dicanangkan bapak presiden mengingat di tahun 2045 akan ada lonjakan bonus demografi yang dimana sdm akan sangat banyak yang berusia emas di rate usia 18-45 tahun, investasi pendidikan seharusnya menjadi investasi yang sangat penting di Indonesia saat ini, Sumber daya alam negara sekaya Indonesia harus dikelola oleh orang orang cerdas di masa depan nanti, semoga pemerintah lebih melek terhadap persoalan pendidikan ini, dari mulai hulu hingga kehilir semoga ada perbaikan dari pusat hingga ke daerah, dari mulai proses penerimaan PPDB sistem ZONASI yang dirasa memberatkan bagi sebagian orang yang rumahnya jauh dari sekolah favorit, hingga praktek jual beli bangku sekolah yang berjalan masif seperti yang dikatakan oleh walikota Bogor di kanal podcast CTD.

Angka putus sekolah yang sangat tinggi di Indonesia karena faktor ekonomi

Mirisnya,  sepanjang tahun ajaran 2022/2023 ini, jumlah siswa putus sekolah masih sangat tinggi. Di tingkat SD angka putus sekolah mencapai 40.623 orang, tingkat SMP 13.716 orang, tingkat SMA 10.091 orang, dan SMK 12.404 orang. sedangkan di pasal 31 ayat 1 undang-undang 1945 bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan belum terealisasi secara penuh, baik dari infrastruktur fasilitas pendidikan di pedalaman-pedalaman hingga edukasi pentingnya pendidikan bagi seluruh warga Indonesia dari berbagai daerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun