begitu basah waktu ini berkelanaÂ
tak satu pun manusia mampu menghadangnyaÂ
mengeringkan peluh yang mengucur derasÂ
di balik busana, yang kadang hanya menjadi topengÂ
hingga rak-rak morfem seperti sampul buku yang kusamÂ
mungkinkah catatan malaikat mulai lunturÂ
atau kita telah lupa dengan catatan kemarinÂ
hingga matahari menjadi sepasang gelisahÂ
di antara kerinduan perjalanan asmara manusiaÂ
menghitung hari dari kedangkalan kita
menjadi sebuah fabel, yang berkisah tentang kematianÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!