Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aksara Jalang

19 Januari 2020   17:29 Diperbarui: 19 Januari 2020   17:33 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sehimpun kata melekat

pada bibirmu yang tak pernah bergincu

entah kenapa kesederhanaanmu

mengalir begitu saja

hingga aku tersadar dengan segala kekalahanku selama ini

lisanku seperti malaikat tanpa dosa

engkau telah menyadarkan bibirku yang penuh nista

penuh beralaskan kemunafikan

seperti buku yang berbaris pada rak ingatan

dan itu membuat orang lebih menjunjung keniscayaan sebuah kehormatan

terjebak dalam poligami kata

tanpa pernah terlahir dari rahim suci

aku, kamu atau siapa saja terjebak dalam kebodohan aksara

setiap hari kita mendengarnya

orang desa dan orang kota

entah mengapa hingga mataku

seakan ingin menikam aksara jalang ini

menuangkannya dalam cawan puisi

dan membakar dengan panas yang lebih panas dari matahari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun