Film sebagai media komunikasi massa memegang peranan penting. Film adalah media audiovisual untuk menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat. (Effendi, 1986). Pesan sinematik sebagai media massa dapat berbentuk apa saja tergantung misi film tersebut. Namun, sebuah film seringkali dapat memuat banyak pesan berbeda, baik yang mendidik, menghibur, maupun informatif. Pesan film adalah menggunakan mekanisme simbol-simbol yang ada dalam pikiran manusia berupa isi pesan, suara, ucapan, dialog, dan lain-lain.
Film juga dipandang sebagai media yang ampuh untuk menjangkau massa yang ditujunya, karena sifat audiovisualnya, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan gambar dan suara, film dapat menyampaikan banyak hal dalam waktu singkat. Saat menonton film, penonton seolah melangkah ke dalam ruang dan waktu yang dapat menceritakan kisah hidup bahkan mempengaruhi penonton.
Saat ini banyak sekali berbagai jenis film yang pendekatannya berbeda-beda, namun dapat dikatakan bahwa semua film memiliki satu tujuan yaitu untuk menarik perhatian masyarakat terhadap permasalahan konten yang dikandungnya. Atau, film dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan penonton kecil atau penonton seluas mungkin.
Penjelasan sedikit tentang efek komunikasi massa, yaitu Kutipan dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi: Sebuah Pendekatan Kritis dan Komprehensif (2020) oleh Yasir, menurut Straubhaar, dampak komunikasi massa adalah perubahan yang terjadi pada pengetahuan, sikap, perasaan atau perilaku individu dan kelompok yang menggunakan media. Efek komunikasi massa didefinisikan sebagai perubahan pada individu atau kelompok khalayak setelah konsumsi pesan media massa. Biasanya melibatkan perubahan aspek kognitif, afektif dan konatif. Berikut adalah efek komunikasi massa dalam film "Love, Rosie" :
1. Kognitif
Singkatnya, efek ini menjelaskan bagaimana media massa membantu masyarakat untuk mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi yang bermanfaat, guna mengembangkan kemampuan kognitifnya. Contohnya seperti masyarakat akan mengetahui informasi-informasi terkait film "Love, Rosie" yang mempunyai berbagai macam fakta-fakta, sinopsis cerita dan bahkan mengetahui para aktor/aktris yang memerankan karakter dalam film tersebut. Para khalayak akan mengetahui bahwa film ini merupakan film yang bergenre romance-comedy yang mana di dalam film ini akan menampilkan berbagai macam scene yang mempunyai situasi senang, lucu, maupun sedih. Para khalayak juga akan mengetahui deretan aktor/aktris yang memerankan karakter di film tersebut. di Netflix, rate film "Love, Rosie"berada di angka 4.2. Di Rotten Tomatoes Score 4,6% dan di IMDB 7.2/10. jadi, untuk ukuran film romantis, rate IMDB di atas 7 adalah prestasi yang cukup baik menurut saya.
2. Afektif
tidak hanya dimaksudkan untuk menginformasikan publik tentang sesuatu. Namun, diharapkan setelah mendapat informasi, masyarakat juga bisa merasakannya. Efek afektif melibatkan perasaan, seseorang dapat merasa senang, marah, sedih, atau bahkan tertawa lepas ketika diterpa media massa. Contohnya di dalam film "Love, Rosie", ada salah satu scene Rosie menulis surat untuk Alex yaitu Memilih orang yang ingin Anda ajak berbagi hidup adalah salah satu keputusan terpenting yang pernah kita buat. Karena ketika itu salah, itu mengubah hidup Anda menjadi abu-abu. Dan terkadang, Anda bahkan tidak menyadarinya sampai Anda bangun di suatu pagi, dan menyadari bahwa tahun-tahun telah berlalu. Kita berdua tahu tentang itu, Alex. Persahabatan Anda telah membawa warna teknik yang mulia dalam hidup saya. Itu ada di saat-saat tergelap, dan saya adalah orang paling beruntung yang masih hidup untuk hadiah itu. Saya harap saya tidak menerima begitu saja. Saya pikir mungkin saya melakukannya, karena terkadang Anda tidak melihat bahwa hal terbaik yang pernah terjadi pada Anda adalah duduk di sana, tepat di bawah hidung Anda.
Di dalam scene itu saya pun merasakan  di dalamnya. Karena ada beberapa orang yang menyampaikan bahwa Mungkin jodohmu adalah tetanggamu sendiri, mungkin dia teman sekolah atau kuliahmu, atau bahkan jodohmu adalah sahabatmu. Siapa pun dia, kalau kamu suka, bicaralah padanya, sebelum ada yang mengambil alih rasa dan dengan overthinking yang melanda. Film ini resmi saya akui sebagai film emosional yang pernah saya tonton. Saya menonton pertama kali langsung tersentuh setiap kali melihat scene antara rosie dan alex. Ini mungkin jadi film pertama yang membuat saya menangis dan tertawa sekaligus secara bersamaan.
3. Konatif
Juga dikenal sebagai efek perilaku. Hasil yang timbul pada objek, berupa tingkah laku, perbuatan atau kegiatan. Dapat disimpulkan bahwa dampak media massa dapat mempengaruhi aspek kognitif, emosional dan mental khalayak. Efek ini terjadi ketika publik secara aktif dan terus menerus diekspos oleh media massa. Contohnya di dalam film "Love, Rosie", akan memperanguhi khalayak yang sudah menontonnya. Menurut saya, hal yang sangat ingin disampaikan untuk mempengaruhi perilaku ialah tentang cara berkomunikasi. Di dalam film tersebut ada suatu pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata yaitu Beranikan dirimu untuk bilang sesuatu yang jujur dari dalam diri. Dan belajarlah menerima apa pun yang nanti akan jadi jawaban atas semua pertanyaan. Karena di dalam kehidupan nyata, sesuatu bisa saja terjadi dan tidak ada yang bisa membantahnya. ada pesan juga untuk diterapkan ke dalam suatu perilaku di kehidupan nyata yaitu untuk saling terbuka, saling "berkomunikasi apa pun masalahnya", dan  saya menangkap suatu pesan di dalam film ini yaitu Sungguh ada ganjaran di balik semua kebohongan! Dan pesan menarik lainnya yang saya tangkap secara jelas adalah tentang tanggung jawab. Tanggung jawab sama diri sendiri, tanggung jawab pada mimpi-mimpi, tanggung jawab sama anak, tanggung jawab sama perbuatan, tanggung jawab sama agama, dan yang paling penting tanggung jawab dengan perasaan.