Mohon tunggu...
Manuntun Aruan
Manuntun Aruan Mohon Tunggu... Jurnalis - Produser & Penyiar Am 738

http://manuntunaruan.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Regenerasi Pemuda

28 Oktober 2016   18:11 Diperbarui: 28 Oktober 2016   18:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi pasti akan berganti, harapan orang tua terhadap generasi muda saat ini adalah kelak akan mejadi pemimpin untuk menggantikan mereka. Tunas-tunas muda saat ini diharapkan dapat melek akan perubahan yang dengan cepat terjadi. Dengan banyaknya serangan dari luar, seperti gaya hidup, teknologi dan budaya diharapkan tidak membuat patah semangat pemuda -pemudi Indonesia. Ciri khas ketimuran yang terkenal melekat pada Indonesia agar dapat dipertahankan. Gaya hidup dan budaya dunia barat lebih senang diserap anak muda karena kebebasan yang tidak terikat norma. 

Liliyana Natsir dan Tantowi ahmad merupakan sosok pemuda-pemudi yang berhasil membangun karakter pemuda-pemudi untuk menjadi Champion di bidangnya. Keberhasilan yang diraih mereka pun tidak didapat secara instant. Mental mereka dibangun setahap demi setahaI. Dengan mengikuti berbagai turnamen,mental mereka terbentuk untuk menjadi juara. Disiplin penuh dan tanggung jawab untuk menjadi panutan bagi generasi mendatang. Peran pelatih pun tidak dapat dilupakan sebagai bentuk tim yang solid untuk bekerja sama.

Dari sosok pemuda-pemudi seperti mereka ini generasi bulu tangkis kita masih disegani oleh dunia. Seperti yang pernah dilakukan oleh pendahulu mereka Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma. Mereka dapat tampil sebagai juara dunia untuk mengharumkan nama bangsa. Serangan dari dunia luar tidak mempengaruhi mereka dalam berprestasi. Bahkan negara pun memberikan apresiasi untuk perjuangan yang mereka raih.

IKRAR BERSAMA

Dengan tekad untuk menjaga dan mempersatukan negara ini, sebuah negara dapat mempertahankan kemerdekaannya. Generasi pemuda kita dapat belajar dari pemuda sebelum era kemerdekaan atau setelahnya. Di saat itu tidak ada sumatera, tidak ada ambon, tidak ada jawa,dlsb karena yang ada pada saat itu adalah Indonesia. Dengan kesadaran bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa Indonesia pada saat kongres pemuda II. 

Pemuda saat ini seperti mendapat teguran untuk mempertahankan teks Sumpah Pemuda. Bahasa yang saat ini sudah tercampur dengan bahasa asing akibat pengaruh yang tidak mampu diatasi oleh pemuda-pemudi. Pengaruh budaya barat jelas mengendurkan budaya timur dalam lingkungan sosial. Siakp seperti inilah yang ditentang oleh orang tua kita kepada generasi penerus. Kita adalah bangsa yang menghargai norma dan etika demi terus terjaganya SUMPAH PEMUDA untuk keutuhan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun