Kalau di sektor transportasi, kita sudah memiliki WHOOSH kita juga sudah mempunyainya di sektor keuangan. Pertama, WHOOSH adalah nama untuk KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung). Kereta ini membantu menghubungkan antara Jakarta-Bandung dengan metode Waktu Hemat, Operasional Optimal dan Sistem Hebat [1]. Kereta WHOOSH, merupakan suatu hasil karya kolaborasi yang memberikan dampak luar biasa bagi pembangunan Indonesia. Hal ini menunjukan semangat gotong royong bisa membawa hasil luar biasa. Kereta WHOOSH di sektor keuangan yaitu QRIS Cross Border.
Untuk membahas hal ini kita harus membahas terlebih dahulu apa itu QRIS. QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesia Standard, yaitu standarisasi kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). QRIS memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dengan mudah dan cepat hanya dengan memindai kode QR [2, 3]. QRIS Cross Border adalah evolusi dari QRIS yang memungkinkan transaksi lintas negara. QRIS Cross Border telah diluncurkan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand [4].
Evolusi ini merupakan hasil kolaborasi dari negara-negara ASEAN. Saat ini, Indonesia bertugas sebagai ketua ASEAN yang mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Tema tersebut megusung makna ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di tengah maraknya permasalahan regional dan internasional [5]. Salah satu tugas Indonesia sebagai ketua adalah mendorong kolaborasi negara-negara ASEAN untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Pada acara KTT ASEAN September kemarin, telah diusahakan kereta WHOOSH untuk mencapai tujuan ekonomi ini adalah yakni QRIS Cross Border. Bagaimana demikian?
WH (Waktu Hemat) dari WHOOSH adalah komponen Retail Fast Payment System dalam QRIS Cross Border. Kembali ke analogi kereta WHOOSH, Retail Fast Payment System ini digambarkan adalah mesin kereta cepat. Untuk di Indonesia, memanfaatkan mesin BI-Fast di dalam Indonesia dan sistem serupa di negara-negara ASEAN lainnya. Sistem ini menggunakan teknologi informasi sehingga proses transaksi menjadi cepat[6]. Dengan menggunakan sistem ini bisa mencapai waktu proses transaksi secara instan seperti menggunakan QRIS di Indonesia yang selesai dalam hitungan detik. Ini sangat menghemat waktu dan mempermudah transaksi dibandingkan dengan metode tunai di mana harus menukar uang terlebih dahulu yang tentunya memakan waktu lebih dari satu menit. OO (Operasi Optimal) yaitu komponen berkaitan dengan sistem QR Code dan LCT (Local Currency Transaction). Pada analogi kereta WHOOSH, kedua komponen ini rel kereta api dan stasiun yang menjangkau masyarakat agar bisa memakai kereta WHOOSH. QR Code yang memberikan kepraktisan untuk untuk bisa transaksi bahkan tanpa mesin EDC yang umumnya digunakan pada kartu. Ditambah lagi dengan penyebaran QRIS itu sendiri yang sudah sangat menyebar. Untuk di Indonesia sendiri sudah ada 35,8 juta merchant adopsi QRIS [7]. Adopsi ini juga didukung oleh syarat bisa menggunakan QRIS yang lebih sederhana seperti bisa melalui dompet digital seperti GOPAY, OVO, dan Dana ataupun aplikasi perbankan seperti Sampoena Mobile Banking atau MyBCA. Tentu saja ini meningkatkan inklusivitas keuangan. Dengan begitu, lebih banyak orang dapat menggunakan fasilitas pembayaran digital. Komponen terakhir yang mengakomodasi transaksi luar negeri yaitu LCT (Local Currency Transaction) yang memberikan kemudahan karena mengeliminasi kebutuhan mata uang USD sehingga secara proses lebih sederhana [8, 9]. Ketiga komponen tersebut dalam operasional bersinergi membentuk SH (Sistem Hebat) dari QRIS Cross border. Sistem ini bagaikan manajemen KAI dalam menghadirkan layanan WHOOSH. Sistem ini dapat digambarkan ini digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 1 Diagram Komponen QRIS Cross Border
Integrasi keduanya membentuk kolaborasi sehingga bisa menghadirkan alternatif transaksi yang unggul, cepat, aman serta menjangkau lebih luas. Baik jangkauan pasar yang lebih luas maupun inklusivitas pembayaran lintas batas yang lebih baik. Dengan WHOOSH ini, apa manfaat dari inisiatif ini dan kaitan nya dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN secara luas dan spesifiknya Indonesia?
Dalam mengembangakan ekonomi, maka yang harus ditingkatkan adalah perputaran uang. Salah satu cara meningkatkan nya adalah dengan QRIS Cross Border ini. Dikarenakan karakteristik yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya hal ini dapat meningkatkan transaksi keuangan antar negara ASEAN. Berdasarkan data yang disajikan pada grafik di bawah ini :