Universitas Airlangga, melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (BEM FPK) berkolaborasi dengan Team Flo-Retech, mengadakan program pengabdian masyarakat di Kampung Rangkah untuk membantu warga mengembangkan budidaya ikan menggunakan teknologi bioflok. Metode bioflok ini mengandalkan mikroorganisme yang mengubah senyawa nitrogen menjadi gumpalan makanan bagi ikan, sehingga tidak membutuhkan pergantian air yang sering dan cocok untuk lahan terbatas di area perkotaan.
Warga tidak hanya menerima teori, tetapi juga praktik langsung serta kesempatan berdiskusi tentang tantangan yang mungkin dihadapi. Pelatihan ini menekankan pentingnya menjaga kualitas air untuk mengurangi risiko penyakit pada ikan dan meningkatkan hasil panen. Penggunaan mikroorganisme yang membantu mencerna sisa pakan dan kotoran ikan menjadikan air lebih bersih dan memungkinkan budidaya jangka panjang.
Dalam pelatihan yang melibatkan para ahli budidaya perikanan, warga Kampung Rangkah diperkenalkan pada langkah-langkah teknis budidaya bioflok, dari persiapan kolam hingga pemeliharaan air.
Program uni juga berencana melakukan pendampingan kepada warga untuk memastikan keberhasilan budidaya bioflok ini. Unair berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan taraf hidup warga Kampung Rangkah, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengadopsi teknologi budidaya berkelanjutan yang hemat air dan efisien ruang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H