Bambu merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan diantaranya adalah sebagai bahan bangunan, alat rumah tangga, kerajinan tangan, bahan makanan, penahan erosi, penyimpan air, alat musik, untuk upacara keagamaan dan masih banyak kegunaan lainnya. Saat ini produk dari bambu mulai bermunculan seperti hiasan dari bambu, tumbler, jam tangan, jam dinding, tutup bosara dan pemintanya cukup banyak.Â
Namun untuk pengolahan produk dari bambu perlu diperhatikan karena bambu mudah terserang hama , rayap dan jamur. Tapi dengan teknologi dan rekayasa bambu dapat diolah sehingga tidak mudah terserang hama.Â
Teknologi yang dimaksud adalah cara pengawetan bambu. Berdasarkan pengalaman kelompok tani hutan (KTH) kami ada 3 cara pengawetan yang murah dan mudah untuk dilakukan.
Pertama, bambu yang sudah dipotong-potong direndam dalam air yang diberi kapur. Perendaman dilakukan selama 5 hari.Â
Kedua, bambu direbus dengan air sebanyak 5 liter dengan dicampurkan 1 sendok teh cuka. Bambu direbus hingga mendidih. Setelah direbus bambu dijemur 2-3 jam tergantung dari panas matahari.
Ketiga, setelah divernis (tahap akhir finishing) produk bambu dijemur lagi 1 - 2 jam.Â
Ketiga cara ini adalah tahap pengawetan mulai pada saat bambu dipotong-potong hingga jadi produk akhir. Dengan cara ini bambu akan tahan dan awet dari hama, rayap dan jamur selama beberapa tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H