Trenggalek merupakan daerah di Jawa Timur yang kaya akan kesenian. Salah satunya adalah tari Jaranan Turonggo Yakso. Tari Turonggo Yakso merupakan kesenian asli Kabupaten Trenggalek yang berasal dari wilayah Kecamatan Dongko. Kesenian ini berawal dari upacara adat "baritan" masyarakat Kecamatan Dongko yang dilakukan secara turun temurun hingga saat ini. Â
Tari Turonggo Yakso sampai saat ini terkenal di kalangan pelajar hingga mahasiswa khususnya di wilayah Jawa Timur. Banyak mahasiswa di Jawa Timur yang masih menampilkan tarian ini dalam acara-acara penting di sekolah dan kampusnya.
Tari Turonggo Yakso ini menceritakan tentang raksasa yang mengganggu aktivitas masyarakat Kecamatan Dongko, kemudian masyarakat wilayah tersebut mengadakan upacara "baritan" setiap tahun pada bulan Syura (Muharam) untuk mengusir marabahaya.
Tari Turonggo Yakso memiliki banyak keunikan, salah satunya adalah properti yang digunakan. Pada umumnya tarian jaranan lain menggunakan properti dengan jaran biasa, sedangkan tari Jaranan Turonggo Yakso menggunakan jaran berkepala buto (raksasa) dan berbadan kuda, begitu juga gerakan yang berbeda daripada jaranan lain. Hal tersebut yang menjadi ciri khas dari tari jaranan ini.
Selain itu, tari Turonggo Yakso sering dipertunjukkan di berbagai acara seperti festival, pentas seni, pembukaan expo 17 Agustus, karnaval dan lomba-lomba kreasi Turonggo Yakso. "Kalo aku sering menampilkan tarian ini di acara festival, pensi sekolah dan tugas kampus sih. Apalagi dari kampus sendiri juga mengadakan acara Festival Nusantara yang diikuti oleh organisasi daerah dan menampilkan kesenian dari daerahnya masing-masing." kata Pei Elmira, salah satu mahasiswi Jurusan Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang.
Hingga saat ini, tari Jaranan Turonggo Yakso juga dijadikan sebagai maskot Kabupaten Trenggalek. "Karena Turonggo Yakso sendiri merupakan tarian yang asli dari Trenggalek sehingga merupakan ikon dari Kabupaten Trenggalek." kata Pei Elmira.Â
Meskipun zaman terus berkembang tetapi kesenian adat istiadat harus dilestarikan. Disini anak muda juga harus turut berperan agar tradisi tetap terjaga dari generasi ke generasi. Seperti salah satu kesenian Jaranan Turonggo Yakso yang masih sering ditampilkan oleh pemuda pemudi Kabupaten Trenggalek. Pei Elmira berpendapat, "Menurut saya perkembangan Turonggo Yakso sangat pesat, apalagi dengan anak muda jaman sekarang yang mulai mengembangkan gerakan-gerakan dengan kreasi baru. Banyak sanggar tari yang ikut serta mengembangkan. Jadi perkembangan Turonggo Yakso sangat bagus sebagai budaya asli daerah yang mungkin masih dianggap kuno."
Sebagai generasi muda dan menjadi mahasiswi seni, Pei Elmira ikut serta melestarikan kesenian daerahnya tersebut dengan menciptakan kreasi gerakan baru. "Saya melestarikan kesenian daerah saya dengan cara ikut serta mengembangkan, membuat kreasi gerakan baru dan iringan tari yang baru agar lebih berkembang dan di minati kalangan muda lainnya." kata Pei Elmira.Â
Selain ditampilkan di acara sekolah, Jaranan Turonggo Yakso juga ikut dilestarikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Kalangan mahasiswa masih turut menampilkan kesenian dari daerahnya masing-masing. Bahkan jenis tarian ini menjadi salah satu tugas mata kuliah di jurusan Pendidikan Seni Tari dan Musik.