Maharani (51), salah satu pedagan di pasar kajen kab pekalongan yang menjual bahan pokok seperti minyak goreng, bawang putih, bawang merah dan telur melonjak derastis parah.
Pasalnya, hampir seluruh bahan-bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan menjelang ramadhan hingga bulan ramadhan semaik naik parah membuat resah ibu-ibu.
Tak mengherankan jika harga bahan lainnya yang bahan dasarnya mengalami kenaikan harganya pun turun naik. Misalnya bihun, kerupun dan mie.
Rata-rata semua bahan pokok naik dengan tadinya umpamanya harga telur Rp. 5.400 sekarang Rp. 9.500. harga minyak yang dulunya 2Liter Rp. 38.000 sekarang hampir Rp.48.570.
Dengan mayoritas masyarakat Indonesia beragama islam. Fenomena ini berulang setiap tahun, karena rutin terjadi tiap tahun, seharusnya dapat disntisipasi oleh pemerintah baik ketersediaan maupun distribusinya. Salah satu penyebab nya karena banyaknya permintaaan konsumen sehingga meningkatkan kenaikan biaya distribusi dan psikologi pasar menjelang ramadhan.
Untuk mengatassi fenomena ini sektor produksi barang kebutuhan masyarakat perlu diperkuat. Perlu meningkatkan jumlah produksi barang pokok kebutuhan masyarakat. Solusi lainnya menggelar operasi pasar dan inisiasi program pasar murah dai beberapa titik konsumen di seluruh Indonesia.
Jika kita kembali ke hukum ekonomi, Â harga memang akan naik ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran. Maka pemerintah harus mampu mengatasi kecukupaan kebutuhan.
Jika masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama untuk mengulangi fenomena tahunan ini maka tidak ada cerita keniakan bahan pokok setiap jelang ramadhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
