Mohon tunggu...
Vita niar ambar wati
Vita niar ambar wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat idealisme

14 Desember 2024   23:11 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1)Pengertian Filsafat Idealisme
Filsafat idealisme adalah salah satu aliran utama dalam filsafat yang menekankan
bahwa realitas sejati bersifat mental, spiritual, atau ide.
materi sebagai dasar utama realitas. Dalam idealisme, pikiran, ide, atau kesadaran adalah elemen fundamental yang membentuk realitas, sehingga realitas fisik bukanlah sesuatu
yang independen, melainkan bergantung pada eksistensi ide atau kesadaran.
 
2) Sejarah Perkembangan Filsafat Idealisme 

 perkembangan filsafat
idealisme dari masa klasik hingga modern:
1. Idealisme Klasik
*Plato
Plato adalah tokoh utama dalam idealisme klasik. Ia membagi dunia
menjadi dua tingkatan, yaitu:
1. Dunia nyata (fenomena): Dunia material yang dapat dilihat dan dirasakan
melalui indra, tetapi bersifat sementara dan tidak sempurna.
2. Dunia ide (noumena): Realitas sejati yang bersifat abadi, sempurna, dan hanya
dapat dipahami melalui akal.
2. Idealisme Abad Pertengahan
*Agustinus
 Tuhan adalah sumber dari segala kebenaran dan keindahan, serta realitas sejati ada dalam dunia spiritual.
3. Idealisme Modern
*Ren Descartes
idealisme yang berpusat pada kesadaran manusia yang menegaskan bahwa kesadaran adalah dasar keberadaan.
* Immanuel Kanttransendental menjelaskan bahwa manusia tidak dapat mengetahui realitas sebagaimana adanya (noumenon),melainkan hanya dapat memahami realitas sebagaimana yang tampak(fenomenon).
4. Idealisme Jerman
* Georg Wilhelm Fredrich Hegel 

Realitas adalah proses dialektika dimana ide-ide berkembangmelalui tahap-tahap kontradiksi dan sintesis.
* Johann Gottlieb Fichte dan Friedrich Schelling

hasil aktivitas kesadaran manusia, sedangkan Schelling menekankan hubungan harmonis antara manusia dan alam sebagai manifestasi ide-ide spiritual.
Sejarah perkembangan filsafat idealisme mencerminkan upaya manusia untuk
memahami realitas dari perspektif ide, kesadaran, dan spiritualitas.
2.3 Tokoh-Tokoh Penting dalam Idealisme
beberapa tokoh utama dalam filsafat idealisme beserta kontribusinya:
1. Plato (427--347 SM)
Plato adalah pencetus utama konsep idealisme melalui gagasan tentang dunia
ide. Ia berpendapat bahwa dunia fisik yang kita alami hanyalah bayangan dari dunia ide yang sejati dan sempurna.
2. Immanuel Kant (1724--1804)
Menurut Kant, kita tidak
dapat mengetahui realitas sebagaimana adanya (noumenon), melainkan hanya realitas sebagaimana yang tampak kepada kita (phenomenon). 

3.Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770--1831)
 seluruh realitas merupakan manifestasi dari Geist (Roh atau Spirit), yang berkembang menuju
kebebasan absolut dan kesadaran diri. Pandangannya memengaruhi berbagai disiplin
ilmu, termasuk politik, seni, dan agama.
4. George Berkeley (1685--1753)
Menurutnya, objek hanya ada sejauh mereka diamati oleh kesadaran, dan
Tuhan adalah pengamat universal yang menjamin keberlangsungan eksistensi dunia.

2.4 Implikasi Filsafat Idealisme
Filsafat idealisme, dengan fokusnya pada ide, kesadaran, dan nilai-nilai spiritual,
memberikan pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut adalah implikasi utama filsafat idealisme dalam beberapa bidang:
1. Dalam Pendidikan
Idealisme memandang pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan akal
budi, karakter moral, dan kesadaran spiritual peserta didik menuju pemahaman tentang dunia ide yang lebih tinggi.

2. Dalam Agama
Nilai-nilai spiritual yang diajarkan agama, seperti kasih, keadilan, dan kesucian, dianggap sebagai manifestasi dari ide-ide universal yang abadi. Pandangan
ini memberikan dasar filosofis bagi pengalaman religius dan pemahaman tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
3. Dalam Seni dan Sastra
Filsafat idealisme memberikan pandangan bahwa seni adalah ekspresi dari
ide-ide yang luhur dan sempurna. 
4. Dalam Etika
Idealisme menyediakan dasar filosofis bagi tindakan manusia yang berorientasi
pada prinsip-prinsip moral universal. Etika idealisme menekankan pentingnya hidup sesuai dengan nilai-nilai moral yang ideal, seperti keadilan, kebaikan, dan absolut, bukan relatif, sehingga memberikan landasan untuk membangun masyarakat yang adil dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun