Mohon tunggu...
Vita niar ambar wati
Vita niar ambar wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Posifitisme dan fenomenologi

7 Desember 2024   16:47 Diperbarui: 7 Desember 2024   17:28 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.POSITIFISME 
Positivisme adalah aliran pemikiran dalam filsafat yang menekankan bahwa pengetahuan yang valid berasal dari pengalaman empiris dan dapat diuji secara ilmiah Pendekatan yang berfokus pada pengamatan dan pengalaman empiris sebagai sumber utama pengetahuan. Menolak spekulasi metafisik dan berupaya untuk menggunakan metode ilmiah dalam studi sosial dan alam Pengetahuan hanya dianggap sah jika dapat dibuktikan melalui pengalaman dan observasi yang dapat diulang. 

*Tiga Tahap Perkembangan Pengetahuan (Comte)
-Tahap Teologis: Penjelasan fenomena berdasarkan keyakinan agama atau mitologi.
-Tahap Metafisik: Penjelasan yang mengandalkan konsep abstrak dan
filsafat.
-Tahap Positif: Penjelasan yang didasarkan pada observasi dan eksperimen ilmiah

*Ciri-ciri Positivisme
-Empirisme: Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman inderawi.
-Objektivitas: Peneliti harus memisahkan diri dari subjek yang diteliti untuk menghindari bias.
-Verifikasi: Teori harus dapat diuji dan dibuktikan melalui data empiris.
-Keterbatasan Metafisika: Menolak spekulasi dan pertanyaan yang tidak dapat diuji secara empiris.

*Kritik terhadap Positivisme
-Subjektivitas: Kritikus seperti fenomenolog dan eksistensialis berargumen bahwa pengalaman subjektif dan makna tidak dapat
sepenuhnya dijelaskan oleh pendekatan objektif.
-Nilai dan Etika: Beberapa filsuf berpendapat bahwa positivisme gagal menangkap dimensi moral dan nilai dalam kehidupan manusia.
-Kompleksitas Sosial: Kritik lain menunjukkan bahwa masyarakat dan perilakunya terlalu kompleks untuk dijelaskan hanya dengan data
kuantitatif.

2.FENOMENOLOGI
Fenomenologi adalah aliran filsafat yang berfokus pada pengalaman subjektif dan makna di balik pengalaman tersebut. Berikut adalah pembahasan lengkap tentang fenomenologi Metode dan aliran pemikiran yang mengkaji fenomena sebagaimana mereka muncul dalam kesadaran.

*Prinsip Utama Fenomenologi
-Epoch: Proses "penghentian penilaian" di mana seseorang menangguhkan asumsi dan keyakinan untuk mencapai pemahaman yang lebih murni tentang pengalaman.
-Essensialisme: Fokus pada esensi pengalaman. Fenomenologi berusaha menemukan elemen-elemen universal dalam pengalaman manusia,
meskipun pengalamannya bersifat subjektif.
-Kesadaran: Memahami bahwa kesadaran selalu berorientasi pada sesuatu; setiap pengalaman adalah hubungan antara subjek dan objek.
 
 *Kritik terhadap Fenomenologi
-Subjektivitas: Kritikus berpendapat bahwa fenomenologi terlalu berfokus pada pengalaman individu, mengabaikan konteks sosial dan budaya yang
lebih luas.
-Generalitas: Beberapa menganggap bahwa pencarian esensi dapat mengabaikan perbedaan individual dan kompleksitas pengalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun