Mohon tunggu...
VITA SETIYANINGSIH
VITA SETIYANINGSIH Mohon Tunggu... Guru - penimba ilmu

menuntut ilmu, menggapai asa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Luring yang Dirindukan

21 November 2020   23:11 Diperbarui: 22 November 2020   00:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 terjadi diseluruh penjuru dunia. Pandemi ini mengubah semua tatanan kehidupan manusia, temasuk dalam bidang pendidikan. Akibat wabah ini sebagian besar sekolah  harus melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui daring, termasuk di Indonesia. 

UNESCO menyatakan  lebih dari 90% siswa di dunia mengalami dampak penutupan sekolah yang diakibatkan penyebaran dari Covid-19 ini.   harapan dari penutupan sekolah ini dapat menghentikan proses penyebaran darivirus covid-19. Dengan adanya penutupan sekolah bukan berarti kegitan pembelajaran berhenti. Kegiatan pembelajaran tetap berlangsung melalui daring atau pembelajaran jarak jauh. 

Berbagai cara dilakukan pihak sekolah ataupun guru, agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung.  Seperti yang dilaksanakan di SMKN 1 Bawang Bawang tempat saya mengajar, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring menggunakan platform google classroom.

Penerapan kegiatan pembelajaran direncanakan sebaik mungkin dengan harapan siswa tetaptermotivasi dan bersemangat untuk belajar, tidak hanya sekedar memberikan materi atau hanya tugas saja, bapak dan ibu guru banyak yang menggunakan chanel youtube sebagai media untuk peyampaian materi.

Selain itu tidak jarang Bapak Ibu guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran secara sinkronus menggunakan google meet. Namun ternyata hal itu tidak cukup untuk mengobati rasa rindu peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran Luning. Hal ini bisa dilihat dari banyak siswa yang selalu menanyakan kapan kegiatan pembelajaran luring dimulai. 

SMKN 1 Bawang juga merupakan salah satu sekolah di Banjarnegara yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi untuk melakukan kegiatan simulasi pertemuan tatap muka. Dari hasil kuisioner terhadap peserta didik dan orangtua wali peserta didik menunjukkan lebih dari 90% peserta didik dan orang tua wali peserta didik senang dengan adanya kegiatan tatap muka.

Walaupun baru simulasi ternyata baik peserta didik ataupun orang tua wali peserta didik yang  berharap kegiatan pembelajaran luring segera dapat dilaksanakan, sehingga keriunduan terhadap pembelajaran luring segera terobati dan aktivitas kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun