Mohon tunggu...
Arie Purwana
Arie Purwana Mohon Tunggu... Dokter - Be Vegan Make Peace

Dokter Anak dan Vegan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pesan Dalam Sebuah Film: Kebahagiaan Saat Memberi

2 Oktober 2012   13:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:21 1618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

The Blind Side

Itulah judul film yang secara kebetulan saya tonton di sebuah stasiun TV swasta (kalau ga salah Global TV). Film yang dibintangi oleh Sandra Bullock (sebagai Leigh Anne Tuohy) dan Quinton Aaron (sebagai Michael Oher) serta disutradarai oleh John Lee Hancock benar-benar membuat saya terharu. Film ini berdasarkan kisah nyata yang diambil dari buku berjudul The Blind Side: Evolution of a Game karangan Michael Lewis.

Dikisahkan Leigh Anne adalah seorang pakar disain interior yang bersuamikan seorang pengusaha kaya raya yang tinggal di Hurt Village, Memphis. Dia memiliki kebiasaan suka membantu orang lain, kebiasaan ini sangat didukung oleh suami dan kedua anaknya. Suatu hari Leigh Anne bertemu dengan Michael Oher yang saat itu sedang tidak punya tempat tinggal. Dan kemudian menawarinya untuk tinggal di rumah mereka yang mewah. Michael Oher ini merupakan teman sekolah putranya. Michael Oher diceritakan memiliki kecerdasan yang kurang (IQ 80) namun memiliki fisik yang sangat kuat serta memiliki insting untuk melindungi yang sangat tinggi. Menggunakan bakat Michael Oher inilah akhirnya Leigh Anne berhasil menjadikannya salah satu pemain bertahan sepakbola ala amerika (NFL) yang terkenal.

Apa pesan yang dapat diambil dari film ini? Yang pasti adalah keharmonisan dalam sebuah keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak yang kuat. Jika sejak dini orangtua memberikan contoh yang baik kepada anaknya maka anakpun akan melakukan hal yang serupa. Pastikan anda selalu memberikan contoh yang baik kepada mereka melalui pemikiran, perkataan dan perbuatan.

Kemudian, tidak ada anak yang bodoh atau gagal. Yang ada adalah anak yang belum dikenali potensinya. Tugas orangtua jua untuk mengenal potensi tersebut kemudian mengembangkannya sesuai dengan minatnya. Jika kita tidak dapat mengenali potensi mereka maka sebenarnya kita lah (orangtua dan lingkungan) yang gagal.

Yang terakhir, kita seharusnya belajar bagaimana memberi secara ikhlas, bagaimana berbagi dengan mereka yang kurang mampu. Karena sejatinya sebagian rejeki yang kita dapatkan adalah titipan buat mereka. Memberi tidak saja berupa materi namun dapat dalam bentuk lain seperti ide, kesempatan, kasih sayang, perhatian dll. Merupakan suatu kebahagiaan jika kita bisa memberi dan membuat orang lain juga bahagia.

Sudahkah anda mendapatkan pesan moral dari film yang anda tonton?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun