Mohon tunggu...
Arie Purwana
Arie Purwana Mohon Tunggu... Dokter - Be Vegan Make Peace

Dokter Anak dan Vegan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Oh Baliku, Oh Bandaraku!

17 November 2012   13:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:10 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua minggu tidak membaca Kompasiana rasanya ada yang hilang, namun semuanya terasa indah kembali setelah sempat membaca berita-berita terkini di dalamnya. Saya sedikit ingin berbagi tentang suasana di Bali (foto sengaja tidak ditampilkan karena kurang elok bagi promosi wisata).

Selama 2 minggu di Bali karena mengikuti konferensi Asia Pasifik (APPES), begitu banyak cerita yang saya dapat dari teman-teman yang berasal dari 14 negara (belum termasuk peserta dari Italia, Kanada, Swedia dll). Kebanyakan peserta (> 80% dari 600 an) belum pernah datang ke Bali namun hampir semuanya (100%) sudah pernah membaca berita tentang Bali. Kesan yang saya tangkap sangat baik. Mereka begitu senang bisa datang dan melihat-lihat Bali. Mereka takjub dengan segala tradisi, budaya dan suasana serta ramah tamah khas Indonesia. Saya pun dengan bangga menceritakan Bali dan memberikan gambaran secara utuh tentang Bali. Malah saya juga mempromosikan kepada mereka betapa Indonesia tidak hanya Bali. Masih banyak daerah di Indonesia yang sama indahnya atau malah lebih indah dari Bali. Sebagai warga negara yang baik saya merasa memang harus melakukan itu.

Namun dibalik kekaguman tersebut ternyata saya pribadi menjumpai pengalaman yang tidak mengenakkan (di hati). Bali sudah tidak seperti Bali 15-20 tahun yang lalu. Bali terkini tampak "kumuh", lalu lintas macet, dan bandara yang sangat kotor. Mungkin akan banyak yang mengatakan bahwa bandara Ngurah Rai kotor karena sedang dalam pembangunan. Saya rasa itu bukan alasan, saya melihat toilet yang rusak, banyak perokok bebas, tidak ada trolley (ternyata terkumpul di dalam ruang tunggu), petugas sedikit, AC bandara kurang nyaman dan masih banyak lagi. Sekali lagi ingin saya mengambil foto dan membaginya disini namun saya rasa kurang elok.

Sebagai warga negara yang baik saya sudah melakukan tugas, sekarang bagaimana dengan pemerintah yang baik? Apakah mereka sudah melakukan tugasnya dengan baik?

Bukankah bandara merupakan wajah suatu daerah atau suatu negara? Sama seperti IGD atau UGD yang merupakan wajah suatu RS. Bandara yang bersih, nyaman dan aman akan memberikan gambaran umum terhadap budaya suatu daerah atau suatu negara. Semoga ke depannya Bali khususnya dan Indonesia umumnya akan semakin baik lagi. Dan mari bersama-sama mempromosikan wisata Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun