Mohon tunggu...
Visky Bellia Restanova
Visky Bellia Restanova Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Zygmunt Bauman

19 Oktober 2022   09:07 Diperbarui: 19 Oktober 2022   09:10 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi

Sosiolog Polandia yang bernama Zygmunt Bauman lahir pada tanggal 19 November 1925. Di Universitas Warsawa, Bauman mengawali karirnya dan karyanya pada tahun 1968 pernah disensor hingga dipceat dari universitas. Bauman memulai kembali karirnya di Amerika Serikat, Kanada, Australia, hingga Inggris sampai Bauman menjadi professor emeritus sosiologi di Universitas Leeds dan Warsawa pada tahun 1971.

Liquid Modernity

  • Tidak menjadi keseluruhan realitas, modernitas semata-mata sebuah nama.
  • Tidak secara otomatis cakap menjelaskan keseluruhan segi terang dan juga gelapnya meski modernitas dapat menadahkan sesuatu.
  • Modernitas menjadi istilah yang khusus dalam bidang sosiologi yang biasanya sering dihubungkan dengan banyak bentuk kultural estetis.
  • Gambaran modernitas yang ingin disampaikan Bauman adalah modernitas berusaha mengakui keseluruhan atas semua bentuk kehidupan manusia.

Liquid Modernity (modernitas cair) menjadi hal yang dikemukakan Bauman dalam mengilustrasikan kondisi dunia saat ini yang berbeda dengan modernitas padat. Pada modernitas cair, menghasilkan peraturan yang baru dan belum pernah terjadi untuk kegiatan kehidupan dari individu yang bermakna bahwa sang individu belum berpengalaman dalam menghadapi sebuah tantangan yang sedang terjadi. Kondisi masyarakat dalam modernitas yang cair menggabungkan sebuah kebiasaan tersebut menjadi rutinitas.

Struktur dan Anti Struktur

Bauman mengemukakan bahwa bentuk masyarakat terbagi menjadi dua yaitu strukur dan anti struktur. Struktur memiliki ciri heterogenitas, tidak setara, perbedaan status-status dan hadirnya sistem nama hingga memunculkan hal yang dinamakan klasifikasi dan diferensiasi. Klasifikasi dan diferensiasi ini membagi lagi dalam dua bentuk kelompok, yaitu kelompok massa dan kelompok elite. Untuk anti struktur sendiri, cirinya homegenitas, kesetaraan, tidak adanya status dan anonym. Struktur dan anti struktur merupakan dua proses serta dua prinsip yang saling berbeda.

Kehidupan yang Ambivalen

  • Kehidupan manusia tidak ada nilai yang pasti atau bersifat ambivalen menurut Bauman. Untuk meletakan suatu objek peristiwa menjadi lebih dari satu kategori, ambivalensi ini menjadi sebuah kemungkinan. Lalu, terjadinya sebuah proses klasifikasian baik secara inklusi atau ekslusi di dalam ambivalensi.
  • Moralitas bercorak aporetik dan tidak bisa diuniversalkan karena fenomena moral terjadi secara melekat "non-rasional". Mengungkapkan kamuflase moral yang diyakini sebagai topeng kebersamaan dan keteraturan menjadi maksud Bauman dalam karyanya yang berjudul "Life in Fragments" karena pada kenyataannya kehidupan ini tidak mungkin bisa diatur dengan satu moral yang rasional dan universal saja. Peraturan yang mendesak dan dikembalikkan pada tanggung jawab individu juga perlu melepaskan moralitas. Being for other menjadi alasan manusia perlu menjadi individu yang bermoral.

The Stranger (Orang Asing)

Ambivalensi berarti sampah dari modernitas jika modernitas sendiri diartikan sebagai tatanan. Yang termasuk kategori sampah pada masyarakat modern ini disebut dengan istilah orang asing atau the stranger. Mereka yang disebut orang asing terletak di dalam zona antara, mudahnya jika lawan dan kawan termasuk ke dalam bentuk sosialitas manusia, maka orang asing tidak masuk ke dalamnya sehingga ditafsirkan sebagai ancaman terhadap tatanan masyarakat yang ada karena orang asing dianggap sekat secara fisik tetapi jauh secara spiritualnya.

Kekuasaan dan Ilmu Pengetahuan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi elemen utama yang penting dalam modernitas karena dapat membuat manusia mengontrol, mendominasi, dan mengatur sesuatu serta menjadikan manusia yang lainnya menjadi obyek dalam teknologi. Pandangannya Bauman, ruang bagi para penjudi atau homo ludens, para pengusaha atau homo economicus, serta para kaum hedonis atau homo sentimentalis diciptakan melalui teknologi. Yang paling mencolok di antara para korban teknologi dalam pandangannya Bauman adalah diri dan moral. Teknologi sendiri menghasilkan banyak bahaya maupun risiko bagi para manusia dengan berbagai bentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun