Mohon tunggu...
Viskarita FM Ambotuo
Viskarita FM Ambotuo Mohon Tunggu... lainnya -

Pendidikan S1: JURUSAN BIOLOGI, FMIPA UNIVERSITAS SAM RATULANGI; S2: PENDIDIKAN BIOLOGI, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Pekerjaan: Dosen Universitas Kristen Tentena. Email : Ikhaambotuo@ymail.com Hp 0853 4 222 4 300

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apapun Kepercayaan/Agamamu, Saya ingin Berbagi dengan Kamu

17 Februari 2013   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:11 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apapun kepercayaan/agama mu saya percaya kita semua mempercayai bahwa kita menyembah pribadi yang tingkatannya lebih tinggi dari manusia atau mahkluk apapun di dunia ini, yang biasa di sebut dengan Tuhan, Allah atau sebutan-sebutan lain. Apapun sebutan atau istilahnya, izinkan saya menggunakan panggilan/sebutan Tuhan untuk artikel saya ini.

Teman, saya hanya ingin berbagi dengan kalian. Ketika kita berserah pada rencana Tuhan, semuanya akan terasa menyenangkan. Bukan berarti ketika dengan Tuhan maka kita akan mendapat kekayaan, kita akan langsung lulus ujian atau hal-hal lain, seolah-olah badai kehidupan itu tidak ada. Berjalan dengan Tuhan, badai kehidupan itu tetap ada, tetapi kita bisa merasakan kekuatan untuk melaluinya karena ada pribadi yang luar biasa baik dan setia menopang kita, menguatkan kita untuk melalui semua badai kehidupan tersebut.

Mungkin sekarang kita berkata:"ah saya punya keluarga dan teman-teman yang setia bersama saya, nanti dech baru mencari Tuhan".

Saya hanya ingin berkata kalau, kelak kamu akan kehilangan mereka; kelak mereka akan berkata "Bosan!", dengan segala curhat mu, dengan segala keluh kesah mu;.

Dahulu saya selalu merencanakan kehidupan saya dengan sematang-matangnya, tetapi akhirnya saya kecewa karena apa yang saya rencanakan tidak sesuai yang saya harapkan. Saya beljar untuk merubah pola pikir saya ini. Sekarang saya mulai belajar berjalan di rencana Tuhan. Bagaimana berjalan di rencana Tuhan? apakah kita tidak boleh bercita-cita lagi agar tidak berencana?

Kita masih bisa bercita-cita, hanya saja sekarang cobalah untuk awali segala sesuatu dengan doa. Seringlah dengar suara Tuhan, yang kadangkala diberikanNya melalui insting kita. Dan kalahkan ambisi dengan ungkapan syukur, apapun keadaan yang terjadi ebrsyukurlah entah itu baik atau buruk.

Oh yach, masalah teman dan keluarga. Saya dahulu sering sekali curhat dengan mereka tentang kehidupan saya. Tapi lama kelamaan mereka menjauhi saya. Saya dulu berpikir:' Mereka jahat kepada saya karena meninggalkan saya". Tetapi, sekarang saya sadar kalau yah namanya manusia pasti mereka bosan mendengar keluhan-keluhan saya yang memang akan berdampak negtaif jika bagi diri mereka jika itu teus menerus saya katakan.

Jadi, tidak ada yang salah dengan berencana, berteman dsb, hanya serahkan semua rencana mu pada Tuhan bukan pada manusia, dan bersyukurlah dengan kehidupan :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun