Mohon tunggu...
Viskarita FM Ambotuo
Viskarita FM Ambotuo Mohon Tunggu... lainnya -

Pendidikan S1: JURUSAN BIOLOGI, FMIPA UNIVERSITAS SAM RATULANGI; S2: PENDIDIKAN BIOLOGI, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Pekerjaan: Dosen Universitas Kristen Tentena. Email : Ikhaambotuo@ymail.com Hp 0853 4 222 4 300

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Start Masalah, Finish Kedewasaan :)

16 Februari 2013   04:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:15 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadangkala ketika kita mendapat masalah, segala sesuatu terasa buntu, dunia terasa runtuh, makan saja tak enak, apalagi untuk berlari. Tapi, percayalah di akhir masalah mu kamu akan menjadi orang yang kuat dan dewasa.

Setahun setengah yang lalu saya mendapat masalah dalam kehidupan, bukan dari orang-orang yang  jauh dari saya, tetapi mereka adalah orang-orang terdekat saya. Hati saya awalnya terasa sangat hancur, apa saya salah??? Ini pertanyaan saya selalu dalam hati. Saya selalu memberikan yang terbaik bagi mereka, tetapi saya diberikan hal yang buruk dari mereka. Kejadian yang sama terulang lagi pada beberapa bulan yang lalu, walaupun masalah berasal bukan dari orang yang sama, tetapi tetap berada dalam ruang lingkup sahabat-sahabat saya. Saya kembali terpukul, sakit hati, kecewa dan hancur saya rasakan. Dua kali dalam kehidupan saya, saya dikatakan yang buruk oleh teman-teman saya.

Ketika berada dalam fase kekecewaan, hati saya sangat hancur. Segala sesuatu tak ada yang berjalan normal, keuangan saya semakin menipis karena saya berpikir bahwa uang bisa membuat saya lebih fresh lagi; pekerjaan saya terbengkalai segala sesuatu tertunda, ini yang dikatakan saya lumpuh dalam hal batiniah.

Tanpa saya sadari teman-teman saya yang lain telah mengalami peningkatan hidup yang lebih jauh dari saya, sedangkan saya mengalami penurunan. Jiwa saya berontak, oooh saya tak boleh seperti ini terus, saya harus keluar dari semua kesedihan saya.

Lalu apa yang  saya lakukan:

  1. Saya mensearch internet untuk melihat bagaimana orang-orang yang pernah gagal, tetapi belajar untuk bangkit. Lebih baik belajar dari orang yang gagal bukan mereka yang merasa diri selalu benar.
  2. Saya memaksakan diri saya untuk mengerjakan tugas-tugas saya dalam lingkungan pekerjaan saya.
  3. Saya mulai merubah diri saya, untuk lebih menghargai diri saya. Biarkan orang berpikir saya buruk, tetapi jati diri saya adalah saya yang bentuk, bukan orang luar, maka saya harus hidup dengan jati diri yang bagus, dan stop mendengar pandangan orang yang buruk mengenai saya.
  4. Jaga lingkungan pergaulan saya. Dekat dengan teman itu bagus, tetapi terlalu dekat itu berbahaya.

Sekarang pandangan hidup saya mulai berubah. Dengan ada masalah, saya mulai bisa mengoreksi diri saya dan pergaulan saya. Saya percaya kelak ada hadiah kedewasaan bagi saya di garis finish  lintasan lari saya. Dan saya percaya anda juga akan mendapat hadiah yang sama seperti saya dari sekolah kehidupan :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun