Mohon tunggu...
Viska Rinata
Viska Rinata Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Saya adalah seorang mahasiswa biologi, Universitas Negeri Malang, saya menghargai pendidikan sebagaimana menghargai pilihan-pilihan dalam hidup saya. Ideologi, keyakinan, dan atitut saya terbentuk dari pendidikan. Saya memiliki visi dalam hidup saya untuk menciptakan ide konstruktif dalam membangun masyarakat melek pendidikan terutama sains

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UM Menggagas Inovasi Platform Pengendali Idealisme Childfree

29 Oktober 2023   21:53 Diperbarui: 29 Oktober 2023   21:57 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang Viska Rinata (FMIPA), Fina Kharisma Musallamah (FMIPA), Tsania Khoirunnisa (FS) menciptakan DreamFam merupakan platform digital yang berfokus pada upaya membangun Marriage Self Awareness (kesadaran diri untuk menikah) yang diintegrasikan dengan Artificial Intelligence (AI) dengan sistem kerja: (1) identifikasi, (2) deteksi, dan (3) edukasi."

Ide aplikasi ini terinspirasi dari maraknya fenomena childfree (intensi untuk tidak memiliki anak) dalam satu dekade terakhir mendapat atensi dan sorotan yang sangat besar. Kini, tren childfree telah bertransformasi menjadi gaya hidup masyarakat urban sehingga memicu terjadinya "resesi seks legal" dan anjloknya populasi secara signifikan di negara-negara maju dan berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Munculnya fenomena childfree sangat dipengaruhi oleh orientasi hidup masyarakat modern, yang sangat memprioritaskan karier dan mengedepankan tujuan hidup materialistis" kata Viska, leader project.

Menurut Tsania, "Dalam kajian Islam, childfree pada dasarnya adalah boleh, karena dalam Al-Qur'an sendiri tidak disebutkan secara eksplisit kewajiban pasangan suami istri untuk memiliki anak. Akan tetapi, yang menjadi fokus permasalahan ialah masyarakat cenderung mengikuti gaya hidup childfree tanpa alasan yang tepat, dan hanya mengejar tujuan temporal-duniawi. Lebih parah lagi, merebak gagasan di kalangan muda-mudi untuk melajang selamanya dan menyalurkan hasrat seksual mereka secara ilegal di luar institusi pernikahan yang sah".

Platform mampu diaplikasikan pada ranah yang luas namun dengan target yang spesifik sehingga isu childfree dapat dikendalikan dan tidak beresiko pada tatanan kehidupan masyarakat. "Dalam implementasinya, dream_fam.id akanmemberikan manfaat yang besar secara personal secara personal kepada pengguna untuk dapat memutuskan langkah hidupnya setelah menikah. Peluang kedepannya aplikasi ini dapat membantu pemerintah dalam mengefisienkan program program pembinaan keluarga yang berkualitas dan berorientasi keluarga produktif" Ungkap Fina.

Ketiga mahasiswa tersebut, memformulasikan konsep marriage self awareness untuk mewujudkan institusi keluarga qur'ani. Program manajemen childfree tertuang dalam platformwebsite dreamfam.or.id visual-oriented website keluarga ideal berbasis ArtificialNarrow Intelligence (ANI) dengan metode deteksi nave bayes. Pada aspek edukasi memaparkan kriteria keluarga ideal dalam pandangan Al-Qur'an diformulasikan dalam frasa "sakinah, mawaddah, wa rahmah" serta gambaran keluarga Nabi Ibrahim AS. yang mampu mencetak generasi unggul sekaligus memiliki kecakapan hidup (soft skills).

Adapun informasi lebih lanjut berkenaan, dapat langsung mengunjungi laman media sosial @dreamfam.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun